Sampah Pasar Disorot, Sekda Kota Bandung Janjikan 3 Hari Selesai

JABAR EKSPRES – Persoalan sampah masih jadi pekerjaan rumah. Diantaranya masalah sampah di sejumlah pasar tradisional yang belum terselesaikan. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung lantas memberi sorotan akan hal tersebut.

Persoalan untuk menangani sampah pasar itu pun menjadi fokus pemerintah saat ini. Bahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan bahwa itu sebagai salah satu persoalan besar.

“Persoalan besar sampai sekarang masih ada di pasar contoh tadi kita yang di Pasar Sederhana,” ungkap Ema di Pasar Sederhana, Jumat (7/10) kemarin.

“Tapi mudah-mudahan 3 hari ini bisa diselesaikan dengan catatan nanti sudah harus sampah residu,” tambahnya.

BACA JUGA: Mahasiswi STIKes Dharma Husada Ciptakan Tempat Tidur Bersalin dengan Pijat Oksitosin

Ema memerintahkan, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar, secara masif menyelesaikan masalah tersebut. Menurutnya, para pedagang perlu mulai diedukasi tentang pengurangan menggunakan bahan plastik.

“Tidak boleh ada lagi kresek plastik yang boleh adalah kantong kertas pusat perbelanjaan juga sama toko swalayan juga,” pintanya.

Sebelumnya, masalah pengolahan sampah di sejumlah pasar, khususnya tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Bandung, diklaim sudah kondusif. Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar, Ricky Ferlino.

Menurutnya, kondisi timbulan sampah di TPS terus berkurang seiring proses load in loading yang terus dilakukan. “Jangan sampai sampah itu terus-terusan karena ada proses load in loading juga. Unloading,” ungkapnya, beberapa waktu lalu.

“Dimana sampah kalau terlalu banyak tanpa waktu buang yang benar, akan menyulitkan petugas. Sehingga kolaborasi dari Perumda Pasar melalui bidang kebersihan untuk fokus merapikan sampah pembuangan di TPS pasar,” sambung Ricky.

BACA JUGA: Kenapa Panas Kota Bandung Begitu Menyengat di Siang Hari?!

Selain mempercepat proses pengolahan sampah tersebut, dia menyebut, pihaknya tengah melakukan pembuatan komposter yang menggunakan pipa.

Perumda Pasar juga bakal mengerahkan serta berkoordinasi dengan para pedagang. Berkolaborasi, lanjutnya, guna mengurangi sampah sisa organik.

“Karena nantinya yang akan kemudian ditarik dinas DLH hanyalah residunya saja. Sehingga memang kami betul-betul melakukan kolaborasi aktif,” lanjut Ricky.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan