Orasi di IPB University, Presiden NUS Ungkap Peran Akademisi dan Industri dalam Ekosistem Riset, Inovasi dan Bisnis

JABAR EKSPRES – Tan Eng Chye, Presiden National University of Singapore (NUS) menyampaikan orasi di hadapan civitas IPB University. Orasi itu disampaikannya dalam Sidang Terbuka Dies Natalis ke-60 IPB University di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), Kampus IPB Dramaga.

Dalam kesempatan yang berlangsung kemarin (4/10) itu, ia memaparkan peran vital perguruan tinggi dalam mengembangkan ekosistem riset, inovasi dan bisnis.

Baca Juga: Peringati HUT RI Ke-78 BRI Berikan Beasiswa Kepada 1.800 Anak Berprestasi Desa BRILian di Indonesia

Rektor IPB University, Arif Satria mengaku merasa bangga dapat menerima Presiden NUS untuk berbagi wawasan kepada warga IPB University.

Dirinya meyakini, bahwa IPB University dan NUS memiliki visi yang sama dalam membangun inovasi dan landasan pembangunan berkelanjutan.

“NUS termasuk dalam jajaran universitas terkemuka di Asia dan 10 besar dunia. Saya berharap, bersama-sama kita dapat membangun sebuah pendekatan yang maju dan mutakhir dalam berbagai aspek, termasuk bidang pertanian tropis, kelautan, dan biosains,” kata Arif kepada Jabar Ekspres dikutip Kamis, 5 Oktober 2023.

Dalam sidang terbuka itu juga sekaligus ditandatangani memorandum of understanding (MoU) antara IPB university dan NUS.

Bidang kerja sama meliputi pendidikan untuk mobilitas mahasiswa dan dosen, termasuk program kredensial mikro terkait jaringan penelitian pada lingkup pangan, iklim, lingkungan hidup, dan kelautan.

Kemudian, penyediaan komunitas seperti program pengabdian, pembelajaran lapangan berdasarkan pengalaman, dan inovasi, khususnya yang menghubungkan Block71 Singapore dengan Science and Techno Park (STP) IPB University.

Arif menjelaskan, bahwa kolaborasi IPB University bersama NUS akan membuka lebih banyak peluang baru yang strategis. Salah satunya adalah Integrated Tropical Peatlands Research Programme (INTPREP) atau Penelitian Lahan Gambut Tropis Terpadu.

“Diharapkan kerja sama IPB University dan NUS akan mengarah pada visi bersama untuk mendukung ketahanan pangan, industri hijau dan bioteknologi, serta mitigasi perubahan iklim,” tuturnya.

Dalam sidang terbukanya, Tan Eng Chye menegaskan bahwa dalam pengembangan startup dibutuhkan teknologi, talenta dan ekosistem.

Menurutnya, teknologi akan memainkan peran yang makin besar untuk memecahkan masalah yang kian kompleks. Di samping itu, perlu adanya program pengembangan dan pertumbuhan talenta secara konsisten.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan