Rumah Deret Tamansari Belum Bisa Dihuni, Kompensasi Uang Kontrakan untuk Warga juga Mampet

JABAR EKSPRES – Rumah Deret Tamansari yang dibangun Pemkot Bandung hingga kini tak kunjung bisa dihuni. Pembangunannya masih mandek.

Sementara itu, warga eks Tamansari yang dijanjikan bakal menghuni rumah deret itu kini tengah mengahadapi masalah baru. Yakni soal kucuran uang kontrakan yang mampet.

Hal itu diceritakan oleh Syahroni, salah satu warga eks Tamansari yang direlokasi dan calon penghuni rumah deret di samping Layang Pasupati itu, Selasa (3/10). “Tahun lalu (2022.red) telat sebulan, sekrang yang untuk tahun ini belum juga cair,” jelasnya kepada Jabar Ekspres.

BACA JUGA: Pemkot Bandung Upayakan Penanggulangan Banjir, Jalur Air Mulai Dibenahi

Syahroni menguraikan, uang kontrakan itu merupakan kompensasi kepada warga karena mau untuk rumahnya digusur dan dibangun rumah deret. Total ada 197 Kepala Keluarga (KK) yang setuju dengan rencana pembangunan rumah deret tersebut.

Karena rumahnya digusur, maka warga untuk sementara waktu diminta untuk tinggal di tempat lain sembari menunggu proses pembangunan rampung. Sebagai kompensasi, Pemkot Bandung mengucurkan dana untuk bayar kontrakan kepada warga terdampak. Nilainya Rp 26 juta pertahun setiap PBB rumah.

Beberapa tahun berjalan sembari menunggu bangunan rumah deret jadi, pembayaran uang kontrakan itu berjalan lancar. Tapi pada 2022 dan tahun 2023 ini nampak seret. “Harusnya sekarang sudah cair untuk 2023,” sambung Jujun Junaidi, yang juga warga calon penghuni rusun.

Jujun menambahkan, para warga yang rumahnya digusur itu saat ini tinggalnya memang menyebar. Artinya tidak berkumpul di satu kawasan. “Ada yang masih sekitar Tamansari, ada di tengah Kota, ada di Kabupaten,” imbuhnya.

BACA JUGA: Pemkot Bandung Libatkan Lagi Stakeholders Guna Atasi Sampah dan Banjir

Menurut Jujun, nantinya jika rumah deret itu tuntas, warga terdampak berhak kembali untuk menempati rumah deret itu. Mekanisme yang dijanjikan adalah 5 tahun gratis sewa dan 5 tahun berikutnya diskon sewa.

Diketahui, Proyek rumah deret itu mulai dibangun pada 2020 lalu. Desainnya ada empat tower yakni A,B,C dan D. Tower A dan C ada ruang 191 unit, sedang Tower B dan D ada 200 unit. Kawasan itu juga dilengkapi fasilitas masjid yang kini juga sudah tampak berdiri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan