JABAREKSPRES — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI berpartisipasi dalam perdagangan karbon di Bursa efek Indonesia (BEI) yang diluncurkan oleh Presiden Joko widodo belum lama ini.
Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto mengatakan, Perdagangan karbon ini merupakan bentuk kontribusi nyata dalam melawan krisis perubahan iklim.
Partisipasi BRI ini untuk mendukung komitmen Pemerintah untuk mengurangi emisi karbon sebesar 31,89 persen yang berasal dari usahanya sendiri.
Selain itu, pengurangan ini juga didukung oleh bantuan internasional sebesar 42,20 persen yag dinyatakan oleh Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).
Hasil perdagangan karbon ini nantinya akan diinvestasikan kembali oleh pemerintah untuk membuat proyek-proyek pengurangan emisi karbon.
‘’Partisipasi BRI ini ingin menjadi role model bagi seluruh stakeholders dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Indonesia,’’ kata Solichin dalam keterangannya.
Dia menilai, krisis perubahan iklim yang saat ini sedang terjadi merupakan tanggung jawab bersama.
BRI sendiri telah melakukan monitor pembuangan emisi karbon perusahan ini sejak 2020 lalu.
BRI melakukan pengelolaan emisi karbon, BRI mengadopsi global standard SBTi (Science-Based Target Initiatives) dengan melakukan pengadaan kendaraan listrik untuk operasional.
Selain itu, untuk transisi energi, BRI telah memiliki solar panel dan penggunaan teknologi ramah lingkungan yang rendah emisi karbon.
‘’Untuk motor listrik yang digunakan untuk operasional saat ini mencapai 97 mobil listrik, dan 90 motor listrik dengan dukungan pegadaan SPKUL,’’ ujar Solichin.
Sedangkan untuk panel solar listrik BRI telah memiliki sebanyak 31 unit sebagai wujud dari transisi energi rendah emisi karbon.
BRI juga akan terus mendorong dengan dukungan finansial bagi para nasabah untuk berpartisipasi aktif dalam mengelola usaha disektor hijau dengan memberikan pembiayaan kepada UMKM.
Pada kuartal II 2023, BRI telah menyelurkan pembiayaan UMKM yang mendukung sektor hijau senilai Rp79,4 triliun.
Selain itu BRI juga telah menerbitkan Green Bond 2022 senilai Rp5 triliun dan Sustainability Bond 2019 senilai USD500 juta.
Solichin menambahkan, aksi nyata ini dilakukan oleh BRI diharapkan menhasilkan bisnis berkelanjutan dan dapat berkontribusi pengurangan emisi karbon.
‘’Harapannya BRI menjadi role model dalam penerapan Sustainable Banking terdepan di Indonesia,” pungkas Solichin. (**/yan)