JABAR EKSPRES – Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Pendidikan di Kota Depok, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan menganggarkan pembangunan hingga penambahan fasilitas menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, Pemerintah Kota Depok memiliki 10 program prioritas pembangunan. Salah satunya peningkatan kualitas pendidikan masyarakat.
“Kami berkomitmen meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai fasilitas pelayanan atau pembangunan di bidang pendidikan,” kata Idris, Rabu (27/9).
BACA JUGA: Wali Kota Depok Potong Kabel Udara Semrawut di Jalan Tole Iskandar
Menurut Idris, peningkatan kualitas Pendidikan dilakukan mulai dari pembangunan gedung sekolah baru, renovasi hingga penambahan ruang kelas baru. Pemerintah Kota Depok menyediakan anggaran pemeliharaan sekolah yang membutuhkan renovasi.
“Tahun ini kami cukup banyak melakukan pembangunan awal, mulai dari tingkat SD dan SMP Negeri,” tukas Idris.
Terdapat empat SMP Negeri maupun SD yang dilakukan pembangunan di Kota Depok, yakni renovasi SMP Negeri sebanyak dua sekolah dan SD satu sekolah. Selain itu Pemerintah Kota Depok berencana membangun SMP Negeri di wilayah Cinere, Sukmajaya, dan Cilodong.
“Anggaran pendidikan yang dialokasikan sebesar 25,01 persen dari total APBD 2023 sebesar Rp 3,8 Triliun,” ujarnya.
Adapun rincian anggaran yang digunakan untuk bidang pendidikan sebesar Rp 811 Miliar, belanja bidang kebudayaan Rp 2,7 Miliar, belanja urusan perpustakaan Rp 14 Miliar. Begitupun dengan belanja urusan bidang kepemudaan dan olahraga sebesar Rp 110 Miliar dan pembangunan gedung pendidikan Rp 110 Miliar.
“Kami pun melaksanakan kebijakan tentang pembangunan dan peningkatan kualitas pengajar, melalui pemberian insentif kepada guru honorer negeri dan swasta pada SD dan SMP, termasuk, pelatihan-pelatihan,” kata Idris.
BACA JUGA: Kinerja Cepat BPN Kota Depok Diapresiasi Pemkot Depok
Idris mengungkapkan, peningkatan kualitas tenaga pendidik yang diberikan seperti kegiatan pendidikan anak usia dini, kegiatan pendidikan SD dengan memberikan penghargaan. Tidak hanya itu, memberikan pelatihan guru sekolah ramah anak, bimtek calon guru penggerak, workshop, dan evaluasi pelaksanaan kurikulum merdeka.
“Kegiatan pendidikan SMP terdapat pelatihan pengembangan karakter, pelatihan Management Berbasis Sekolah, pemilihan guru dan kepala sekolah inspiratif, pelatihan konvensi hak anak, pelatihan sekolah ramah anak, dan evaluasi sekolah sehat,” pungkas Idris. (Mg10)