JABAR EKSPRES- Nissan telah memperkenalkan mobil listrik yang memiliki desain sporty dengan nama Concept 20-23. Langkah ini mencerminkan niat mereka untuk sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik di Eropa pada tahun 2030.
Mobil hatchback berbasis listrik ini dirancang oleh tim desain Nissan di London dengan tampilan yang kompak yang sesuai dengan preferensi pasar Eropa.
Dalam kerangka rencana “Ambisi 2030,” Nissan telah mengumumkan rencananya untuk memperkenalkan 19 model mobil listrik baru secara global, bersama dengan delapan model yang mengusung teknologi “elektrifikasi.”
Perusahaan ini berfokus pada percepatan peralihan ke kendaraan listrik di pasar Eropa, yang saat ini menjadi pangsa pasar terbesar bagi produk-produk listrik Nissan.
Nissan mengklaim bahwa saat ini mereka hanya menjual model-model hibrida dan listrik di Eropa, termasuk crossover Qashqai yang menggunakan teknologi hibrida non-plug-in “e-Power,” SUV kompak X-Trail, serta kendaraan listrik Nissan Ariya dan van listrik Townstar.
Baca juga: Wuling Bingo Terbaru Tampil Lebih Segar jadi Penantang Neta V di Pasar Mobil Listrik Indonesia
Baca juga: Mobil Listrik Terbaru Toyota Avanza dan Veloz Siap Guncang Industri Otomotif Indonesia di 2024
Nissan juga merencanakan pengembangan mobil listrik kompak berbasis Micra sebagai model entry-level di Eropa. Selain itu, mereka berencana untuk memproduksi kendaraan listrik lainnya di pabrik mereka di Sunderland, Inggris, yang masih dirahasiakan.
Dalam mendukung transformasi menuju seluruh lini kendaraan listrik, Nissan berkomitmen untuk mengurangi biaya baterai hingga 65 persen pada tahun 2028. Mereka juga berencana untuk mengadopsi teknologi baterai yang lebih ekonomis dengan penggunaan kobalt yang lebih sedikit, yang seringkali memiliki dampak lingkungan negatif.
Selain itu, Nissan berencana untuk menghadirkan teknologi baterai padat (solid-state) yang dapat mengurangi waktu pengisian kendaraan listrik menjadi sepertiga dari waktu sekarang dan menurunkan biaya baterai menjadi 75 dolar per kilowatt-hour (kWh), yang kemudian akan turun menjadi 65 dolar per kWh.
Nissan juga telah mengumumkan investasi sekitar 17,6 miliar dolar AS dalam lima tahun ke depan untuk mempercepat pengembangan kendaraan listrik mereka secara global. Informasi ini dilaporkan oleh The Verge pada hari Selasa.