JABAREKSPRES – Menjawab tantangan ke depan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI akan terus berkomitmen untuk menghasilkan kinerja positif.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pihaknya akan terus memacu kinerja positif ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun ini.
Menurutnya, beberapa faktor yang jadi pendorong optimis tersebut adalah BRI memiliki fundamental kinerja yang sangat baik.
Selain itu, melaihat perkembangannya kondisi ekonomi Indonesia diprediksi ke depan akan terus mengalami pertumbuhan signifikan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, BRI sendiri telah memproyeksikan pertumbuhan kredit ada dikisaran 10 persen-12 persen.
Sunarso menilai, kondisi perekonomian akan semakin dinamis ketika ditopang kondisi politik. Sehingga situasi akan menghangat.
Berdasarkan riset ketika memasuki tahun politik pertumbuhan ekonomi terdorong 0,25 persen.
‘’Jadi pemilu ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan beimplikasi pada mendorong daya beli masyarakat dan peningkatan konsumsi rumah tangga,’’ kata Sunarso.
“Adanya pemilu juga bisa berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi. Dan hal ini akan mendorong daya beli dan konsumsi rumah tangga yang meningkat.
Sunarso mengatakan, kondisi BRI saat ini ditopang dengan permodalan sangat kuta dan Return on Equity yang tinggi yang berada di level 20,01 persen.
Selain itu, BRI juga memiliki Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,76 persen yang terus direspon pertumbuhannya.
Melihat kondisi modal kuat ini akan memberikan kompensasi Return on Equity yang rendah. Sebab modal terlalu besar.
Kendati begitu, kondisi yang dimiliki BRI sama-sama tinggi. Sehingga bank dinyatakan dalam kondisi sangat sehat dari sisi permodalan.
‘’Jadi modal yang kuat ini di-leverage menjadi revenue dan return yang baik,’’ kata Sunarso.
Sementara itu, pada return on equity terus menunjukan pertumbuhan 2,5 persen year on year (yoy).
Angga ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnnya yang hanya mencapai dari 17,48 persen.
‘’Sedangkan CAR tumbuh 1,6 persen yoy dari 25,06 persen,’’ sebutnya.
Untuk itu, kemampuan mengelola permodalan, BRI sangat optimis realisasi target pertumbuyhan pada akhir tahun ini akan tercapai.
Sunarso megatakan, untuk Likuiditas, Loan to Deposit Ratio BRI di level 87 persen dan akan dioptimalkan menjadi 90 persen -92 persen.