Terbelenggu dalam Tubuh Sendiri: Kisah Mohammad Hafidz yang Didiagnosa Lumpuh Otak

JABAR EKSPRES — Mohamad Hafidz Nur Faturrahman (19) harus menghadapi kesehariannya dengan hanya bisa terbaring di tempat tidurnya saja. Oleh tim medis, Afidz (sapaan akrabnya), didiagnosa lumpuh otak, menjadi penyebab dia tidak bisa beraktifitas dengan normal.

Sehari-hari, Afidz hanya bisa melihat langit-langit rumahnya, sesekali menggeleng kepala ketika gatal maupun saat tidak nyaman.

Afidz tinggal bersama adik dan ayahnya, sebelumnya Afidz pernah sembuh, dia bisa berdiri dan menggerakkan kakinya meski tertarih. Kondisi tersebut, yang membuat Afidz tampak lebih sehat dari biasanya.

Namun, tidak berlangsung lama Afidz kembali terkulai, untuk bangun pun dia kesakitan, tangan dan kakinya tidak bisa diluruskan, sesekali kakainya terlihat lebih sering menekuk.

BACA JUGA: Belum Masuk Masa Kampanye, Bawaslu dan Satpol PP Kota Cirebon Copot Ratusan APS

Alamat rumahnya di Jalan Pulobaru Selatan, Gg No 6 RT 04/07, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon. Adik Afidz, Vidya Destri (14), menceritakan kondisi kakaknya terakhir kali, terlihat sehat dan ceria di tahun 2020.

Selepas itu, tahun demi tahun tubuh kakaknya menyusut, yang semula tubuhnya terlihat gemuk berisi, justru menurun sampai sekarang kini.

“Bang Afidz pernah gemuk, berisi badannya, setelah menjalani pengobatan di Bandung selama setahun, cuma pengobatannya hanya dilakukan setahun, lalu pulang ke Cirebon,” katanya, Selasa 26 September 2023.

Sepulang dari perawatan di Bandung pada tahun 2015, tubuh Afidz menyusut pesat, semangat dan senyum cerianya tidak lagi diperlihatkan dari raut wajahnya. Hanya wajah masam, dengan tatapan mata yang tidak karuan, menghiasi wajah Afidz sekarang ini seakan risau yang sedang dirasakanya.

“Sejak pulang dari rumah sakit, Bang Afidz ga pernah dikasi obat, tapi ga tau pasti juga karena dari dulu abang ga mau sama orang lain selain ayah,” jelasnya.

Untuk menjaga Afidz diakui Vidya begitu kerepotan, begitu menguras kesabaran disisi lain Vidya sangat merindukan keceriaan kakaknya kala itu.

“Dulu sempet bisa berdiri walaupun gemeter buat jalan, berangsur memburuk di 2020 itu masih bisa duduk kalau kemana-mana ngesot, masih punya tenaga,” bebernya.

Vidya keheranan, tubuh kakaknya kian menyusut. Panjang tubuh dan berat badannya diperkirakan hanya puluhan kilogram, hal ini menunjukkan penurunan berat badan sangat pesat dari tubuh manusia pada umumnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan