Terkuak Kronologi Penculikan dan Penyiksaan WNI di Malaysia

Polisi mengungkapkan bahwa korban mengalami luka-luka di seluruh tubuhnya akibat penyiksaan. Dia di duga pernah di rantai, di sundut rokok, di tusuk dengan jarum, di pukuli, dan tangan serta kakinya di ikat dengan tali kabel.

Ketika di temukan, korban dalam kondisi lemah akibat luka-lukanya. Wanita WNI tersebut saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit dan di laporkan dalam kondisi stabil.

Penangkapan 14 Pelaku oleh Polisi Malaysia

Setelah suami korban melaporkan penculikan, polisi Malaysia melakukan operasi pencarian terhadap wanita WNI yang di culik tersebut.

Dari operasi tersebut, polisi berhasil menangkap 14 tersangka, termasuk dua pria asing, di beberapa lokasi di Selangor, Perak, dan Kuala Lumpur.

“Diantara mereka yang di tahan adalah dalang utama, seorang pria berusia 35 tahun, sembilan pria lokal, dua wanita lokal, dan dua pria asing, semuanya berusia antara 23 dan 70 tahun,” ungkap Khaw Kok Chin, Kepala polisi negara bagian Penang.

Motif Penculikan Terkait Masalah Utang

Melalui penyelidikan lebih lanjut, di ketahui bahwa tersangka utama dalam penculikan WNI di Malaysia adalah rekan bisnis suami korban.

Suami korban di sebut gagal membayar utang bisnis, yang kemudian memicu terjadinya penculikan tersebut.

Suami korban dan rekan bisnisnya adalah kontraktor yang menjalankan usahanya di Kuala Lumpur.

Setelah mengetahui bahwa utang bisnisnya tidak di bayar, tersangka menjadi marah dan menculik istri rekan bisnisnya.

Pihak berwenang juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk handphone, kabel pengikat, uang tunai, rantai besi, dan kendaraan yang di gunakan untuk mengangkut korban.

Lihat juga : Pendaftaran Uji Coba Kereta Cepat Whoosh Tahap 2 Sudah Dibuka

Motif penculikan di duga terkait dengan masalah utang, di mana tersangka meminta korban untuk menghubungi suaminya di Indonesia agar membayar utang bisnis sebesar RM540.000 (sekitar Rp 1,7 miliar).

Suami korban kemudian melakukan dua transaksi pembayaran sebesar total RM50.750 pada tanggal 12 dan 13 September kepada dalang penculikan tersebut.

Meskipun uang telah di bayar, para tersangka tetap tidak melepaskan wanita tersebut. Sehingga suami korban akhirnya datang ke Kuala Lumpur, Malaysia, pada tanggal 15 September untuk melaporkan kasus ini kepada polisi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan