Viral Anak SD Colok Mata Hingga Buta, Pihak Sekolah di Periksa Polsek

JABAR EKSPRES- Seorang murid kelas 2 SD yang dikenal dengan inisial SAH di Gresik, Jawa Timur, mengalami insiden ditusuk matanya oleh kakak kelasnya dengan menggunakan tusuk bakso.

Kejadian ini terjadi setelah SAH menolak untuk memberikan uangnya kepada pelaku yang notabene adalah kakak kelasnya.

Orang tua SAH telah mengajukan laporan ke polisi mengenai insiden yang menimpa anak mereka.

Namun, pihak sekolah, yakni SDN 236 Gresik, nampaknya mencoba untuk merahasiakan kasus ini. Keluarga mengakui bahwa Kepala Sekolah, Umi Latifah, tidak menunjukkan niat baik terhadap mereka.

BACA JUGA : Biodata Lettu Anggi, Oknum Anggota TNI yang Diduga Lecehkan Anak Buahnya karena Penyimpangan Seksual

Saat ini, Kepala Sekolah SDN Gresik, Umi Latifah, sedang diperiksa oleh Polsek Menganti terkait hal ini. “Dia sudah kita periksa kemarin (Sabtu) siang hingga sore di Polsek Menganti,” kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Gresik, Ipda Hepi Riza, seperti yang dilaporkan oleh detikJatim.

Dari hasil pemeriksaan, Umi Latifah menyatakan bahwa dia tidak mengetahui adanya tindakan kekerasan tersebut. Oleh karena itu, kepala sekolah mengatakan bahwa dia tidak mengetahui siapa pelaku yang telah menyerang muridnya ketika keluarga korban datang ke sekolah untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab.

“Hal yang kami pelajari dari keterangan yang diberikan adalah bahwa kepala sekolah tidak menyaksikan peristiwa ini secara langsung. Saat keluarga korban datang ke sekolah untuk mencari tahu siapa pelaku yang telah menusuk anak perempuannya, kepala sekolah mengatakan bahwa dia tidak mengetahui hal tersebut,” tambah Hepi.

BACA JUGA : Ngeri, Lantaran Kecanduan Vape, Paru-Paru Pemuda Ini Sampai Bolong

Hepi juga menjelaskan bahwa kepala sekolah tidak mengizinkan keluarga korban untuk melihat rekaman CCTV dan menyarankan mereka untuk berkoordinasi dengan Polsek Menganti.

“Kepala sekolah mengakui bahwa dia tidak memberikan izin kepada keluarga korban untuk melihat rekaman CCTV. Dia menyarankan untuk berkoordinasi dengan Polsek (Menganti),” tambah Hepi lagi.

“Dari situlah, kemudian terjadi miskomunikasi dan berbagai upaya mediasi antara korban dan pihak sekolah,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan