Tutup Gebyar Agrostandar, Mentan SYL Lepas Ekspor Mangga Gedong Gincu dan Ayam KUB ke Arab Saudi dan Timor Leste

JABAR EKSPRES – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) resmi melepas ekspor buah Mangga Gedong Gincu sebanyak 700 kilogram ke Arab Saudi di komplek Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Cimanggu, Kota Bogor pada Kamis, 21 September 2023.

Baca Juga: Sehari Jelang Masa Purnabakti, Bupati dan Wabup Sumedang Gelar Pawai Perpisahan

Tak hanya itu, dia juga melepas ekspor Ayam KUB sebanyak 5000 DOC ke Timor Leste. Kegiatan ini menjadi rangkaian puncak satu tahun berdirinya BSIP Kementan sejak lahirnya Perpres 117 tahun 2021 silam.

“Bismillahirrahmanirrahim, ekspor Mangga Gedong Gincu dan Ayam KUB ini saya lepas masing-masing ke arab saudi dan timor leste,” kata SYL saat melepas dua mobil yang membawa ekspor tersebut didampingi Walikota Bogor, Bima Arya dan Kepala BSIP Kementan, Fadjri Djufri.

Menurutnya, ekspor kali ini sangat membanggakan lantaran mangga yang dikirim merupakan hasil petani binaan BSIP Kementan yang sudah melewati proses standarisasi tinggi, sehingga mampu menembus pasar luar negeri.

Ia menyebut, mangga yang dikirim sudah dipastikan mangga berkualitas dan sudah terbebas dari lalat buah dan partikel penyakit lainya.

Sementara untuk DOC KUB merupakan ayam kampung unggul yang dilepas kementan melalui SK Mentan No. 768.

“Saya kira peran BSIP ini sangat penting karena berkaitan dengan peningkatan ekspor. Apalagi kita memiliki beberapa komoditas hasil binaan BSIP,” sebutnnya

“Di antaranya pisang Kepok Tanjung yang juga di ekspor sebanyak 40 ton dengan nilai transaksi US$80.000 ke Malaysia. Ada juga buncis dan selada air sebanyak 467 kilogram dengan nilai ekspor sebesar USD1500,” imbuh SYL.

Indonesa, sambung dia, selama ini memiliki banyak varietas unggul yang perlu dieksplor, karena bisa dijadikan produk hilirisasi untuk ekspor.

SYL menilai, lebih dari itu Indonesa merupakan negara kaya karena memiliki banyak varietas terbaik di dunia.

“Kita punya banyak macam varietas dan komoditas yang tidak dimiliki dunia yang harus distandarisasi. Kita harus mengakses proses ini untuk industri hilirisasi yang besok memberi pendapatan bagi rakyat,” papar SYL.

Kepala BSIP Kementan, Fadjri Djufri menambahkan, bahwa selama berdiri BSIP berhasil meningkatkan standar komoditas pertanian Indonesia untuk kebutuhan pasar ekspor.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan