JABAR EKSPRES – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan penjelasan terkait data intelijen pergerakan partai politik (parpol) jelang gelaran Pemilu 2024.
Menurut Jokowi, informasi-informasi itu secara rutin diperolehnya. Dia mengaku selalu memperoleh data-data itu dari Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI dan Polri.
“Ya saya itu secara rutin mendapatkan laporan mengenai hal yang berkaitan dengan politik, yang berkaitan dengan ekonomi, yang berkaitan dengan sosial,” kata Jokowi dikutip dari laman Antara, Selasa (19/9).
“Itu makanan sehari-hari saya, hasil survei mereka, data-data, angka-angka semuanya, pagi-pagi itu sarapan saya, angka-angka, data-data, apa itu laporan-laporan rutin seperti itu,” imbuhnya.
Pernyataan Jokowi yang mengaku mengetahui arah pergerakan parpol menuai polemik. Pasalnya, Jokowi mengaku dirinya mengetahui apa yang dilakukan oleh parpol menjelang Pilpres 2024.
“Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana juga saya ngerti,” ungkap Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu (16/9).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini tak mengungkapkan informasi apa yang diketahui dari partai-partai politik. Ia hanya menjelaskan bahwa informasi itu didapat dari aparat intelijen yang berada di bawah kendalinya di antaranya BIN, Polri, dan TNI.
“Informasi-informasi di luar itu, angka, data, survei, semuanya ada, dan itu hanya miliknya Presiden karena dia langsung ke saya,” ujar Jokowi.
Jokowi lantas menekankan, pentingnya suksesi kepemimpinan nasional pada 2024 mendatang, dalam rangka mewujudkan Indonesia menjadi negara maju. Ia tak menginginkan, Indonesia terjebak pada negara berpendapatan rendah.
“Ini penting, 2024, 2029, 2034, itu sangat menentukan negara kita bisa melompat menjadi maju atau kita terjebak dalam middle income trap, terjebak pada jebakan negara berkembang,” pungkas Jokowi.***