JABAR EKSPRES – Isu adanya peristiwa penganiayaan berupa pencekikan yang dilakukan seorang Menteri dalam rapat terbatas di Istana Presiden beredar mengejutkan publik. Hal itu pun mendapat tanggapan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Seperti diketahui bahwa beredar pesan melalui grup WhatsApp yang menyebutkan bahwa ada peristiwa penganiayaan berupa pencekikan yang dilakukan seorang Menteri dalam rapat terbatas di Istana Presiden.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Tolak Dokumentasi di Sudut Acara KTT G20 dan G7
Presiden Jokowi pun mengatakan bahwa peristiwa penganiayaan berupa pencekikan yang dilakukan seorang Menteri dalam rapat terbatas di Istana Presiden tidak ada.
Bahkan Presiden Jokowi pun sembari tertawa dalam memberikan tanggapan terkait isu tersebut. Hal itu disampaikannya di sela kegiatan meninjau Pasar Bali Mester Jatinegara, Jakarta, Selasa, 19 September 2023.
BACA JUGA: Rumah Jokowi for Ganjar dan Ganjarist Jabar Lestarikan Budaya Melalui Kegiatan Kaula Muda
“Setahu saya tidak ada peristiwa seperti itu. Masa nyekik,” kata Presiden Jokowi, dikutip JabarEkspres.com dari Antara News pada Selasa, 19 September 2023.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Indonesia tersebut mengatakan bahwa di tahun politik seringkali beredar berita semacam itu. Sehingga, ia pun meminta publik untuk selalu mengecek kebenaran informasi yang diterima terlebih dahului sebelum mencerna bahkan membagikannya.
“Memang tahun politik itu banyak berita-berita seperti itu. Tolong di kroscek, di kroscek kebenarannya jangan diterima mentah-mentah setiap ada berita,” kata Presiden Jokowi menegaskan.
Sebelumnya, Kepala Negara tersebut telah mewanti-wanti agar masyarakat berhati-hati dalam menggunakan media sosial terlebih pada tahun politik, seperti halnya kini menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Pasalnya, belajar dari pengalaman sebelumnya, informasi yang tidak benar atau hoaks kerap terjadi dan menjadi pemicu perpecahan di tengah masyarakat maupun para calon.
Sehingga, untuk meminimalisir tersebut Presiden Jokowi melalui sejumlah pihak terkait temasuk kepolisian mengimbau masyarakat untuk menggunakan media sosial dengan bijak terlebih pada saat memasuki tahun politik. (*)