Belasan Sapi Mati Mendadak di Asahan Diduga Sengaja Diracun

JABAR EKSPRES – Sebanyak 13 ekor sapi milik warga ditemukan tiba-tiba mati mendadak secara bersamaan di areal parit bekoan perkebunan kelapa sawit PTPN III, kebun Sei Silau pada Rabu (13/9) lalu.

Belasan ekor sapi ini diduga mati mendadak karena sengaja diracun oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini diucapkan oleh seorang warga yang juga pemilik sapi bernama Martono.

“Didalam sana, saya menjumpai ada berupa racun yang diduga sengaja diletakan di dalam sana, karena itu racun diletakan diatas daun lompong yang dipetik. Racun itu bewarna hitam, jenisnya kami belum tau,” katanya dikutip dari unggahan di media sosial yang kini jadi viral.

Dalam video yang sudah direpost oleh banyak akun tersbeut, terlihat belasan mayat sapi bergelimpangan disebuah parit. Sebagian masih ada yang hidup namun sudah terlihat tidak bisa berdiri karena lemas.

Baca juga : Viral di TikTok Pria Merawat 7 Ekor Sapi di Balkon Apartemen, Begini Kronologinya

Sebagian lagi da yang mati dalam kubangan air dan tubuhnya sudah kaku serta dikerubungi lalat.

Dalam suara yang terekam kamera video tersebut kerugian akibat matinya sapi-sapi ini mencapai ratusan juta rupiah, mengingat beternak sapi merupakan mata pencaharian warga setempat.

“Kalau dilihat dari matinya ini positif keracunan. Kalau yang semalam itu ada 13 ekor, dua minggu sebelumnya sudah ada 10 ekor mati juga, jadi kalau ditotal sudah 23 ekor. Kalau rata-rata sepuluh juta saja (harga) per ekor ini masyarakat sudah rugi berapa,” kata dia.

Martono juga menyebutkan kejadian tersebut merupakan yang pertama kalinya terjadi selama puluhan tahun dia menjadi peternak sapi didaerah itu.

“Sudah puluhan tahun baru inilah kejadian. Memang masyarakat yang punya lembu di sini dilepas liarkan saja cari makannya di situ,” kata Martono.

Dia mengaku masyarakat bisa melepaskan sapi atau lembu ternaknya diarea kebun tersebut untuk mencari makan.

Baca juga : Tak Laku Terjual, Pedagang Sapi Asal Bima Dilarang Pulang

Menanggapi masalah tersebut, Camat Buntu Pane Rahmat Hidayat Rambe mengaku prihatin dengan masalah warganya tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan