Tim Ilmuan Mengatakan Bahwa Merokok dapat Mempercepat Penuaan Dini

JABAR EKSPRES- Sebuah tim ilmuwan dari berbagai negara telah menemukan bahwa kebiasaan merokok dapat mempercepat proses penuaan dengan mempersingkat ujung kromosom DNA.

Penelitian yang melibatkan hampir setengah juta partisipan ini menunjukkan bahwa merokok mengakibatkan penurunan panjang segmen DNA yang berada di ujung kromosom sel eukariot, yang disebut sebagai telomer.

Fungsi utama dari telomer adalah melindungi DNA dari kerusakan dan menjaga stabilitas kromosom. Adanya perubahan pada telomer terkait dengan proses penuaan. Telomer yang lebih pendek terhubung dengan penuaan yang lebih cepat dan berkurangnya kemampuan sel untuk melakukan regenerasi.

BACA JUGA : Jangan Dianggap Sepele, Ini Tips Biar Payudara Gak Kendur dan Makin Kencang!

“Kebiasaan merokok dan jumlah rokok yang dikonsumsi dapat mengakibatkan penyingkatan panjang telomer pada sel darah putih, yang merupakan indikator dari kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri, regenerasi, dan penuaan. Dengan kata lain, merokok dapat mempercepat proses penuaan, sementara berhenti merokok dapat secara signifikan mengurangi risiko terkait,” kata Dr. Siyu Dai, seorang asisten profesor di School of Clinical Medicine di Hangzhou Normal University, seperti dilaporkan oleh Study Finds pada Jumat (15/9/2023).

Sebelumnya, telah ada kaitan antara merokok dan telomer yang lebih pendek pada sel darah putih (dikenal sebagai leukosit). Namun, belum ada penelitian yang substansial mengenai hubungan sebab akibat antara merokok, jumlah rokok yang dikonsumsi, dan panjang telomer.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan menggunakan data dari United Kingdom Biobank untuk menyelidiki hubungan antara kebiasaan merokok dan panjang telomer.

Mereka menggunakan metode pengacakan Mendel, yang memanfaatkan variasi genetik yang diwarisi dari orang tua untuk menentukan hubungan sebab akibat antara faktor yang dapat dimodifikasi (seperti merokok) dan kondisi kesehatan. Metode ini membantu menghilangkan potensi bias dari faktor lain yang mungkin tidak teridentifikasi.

Hasil dari data 472.174 peserta UK Biobank menunjukkan korelasi yang jelas antara status merokok dan penurunan panjang telomer. Mereka yang merokok dalam jumlah lebih banyak menunjukkan efek pemendekan yang lebih signifikan pada telomer mereka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan