JABAR EKSPRES – Pernikahan sedarah, yang juga dikenal sebagai perkawinan kekerabatan atau perkawinan antara saudara kandung atau saudara sepupu dekat, telah menjadi topik yang kontroversial dalam masyarakat.
Selain masalah etika dan hukum yang terkait dengan pernikahan sedarah, ada juga dampak yang signifikan pada anak yang lahir dari hubungan tersebut.
Artikel ini akan membahas dampak yang mungkin dialami oleh anak hasil pernikahan sedarah.
Risiko Kesehatan Fisik
Anak yang lahir dari pernikahan sedarah memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kelainan genetik dan masalah kesehatan fisik.
BACA JUGA: Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Telur Puyuh pada Kesehatan
Ini disebabkan oleh peningkatan kemungkinan mewarisi gen yang sama yang dapat menyebabkan kelainan bawaan atau penyakit genetik.
Contohnya, risiko kelainan jantung, cacat lahir, kelainan kulit, atau gangguan perkembangan mungkin lebih tinggi pada anak-anak dari pernikahan sedarah.
Risiko Kesehatan Mental dan Emosional
Pernikahan sedarah juga dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional anak.
Mereka mungkin menghadapi stigmatisasi sosial dan tekanan psikologis karena asal-usul mereka yang kontroversial.
Dalam beberapa kasus, anak-anak ini mungkin mengalami kebingungan identitas atau masalah emosional seperti depresi, kecemasan, atau rendah diri.
Permasalahan Sosial
Anak-anak dari pernikahan sedarah mungkin menghadapi tantangan sosial.
Stigma dan prasangka masyarakat terhadap hubungan sedarah dapat mempengaruhi cara anak-anak ini diterima oleh teman sebaya atau masyarakat secara umum.
Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan membangun persahabatan yang stabil.
Dukungan Keluarga
Terkadang, pernikahan sedarah dapat memengaruhi hubungan keluarga.
Ada kemungkinan konflik dan ketegangan yang timbul antara anggota keluarga yang terlibat, serta tekanan dari keluarga yang lebih luas.
Hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan dan dukungan yang diberikan kepada anak-anak.
Pengambilan Keputusan Genetik
Anak-anak dari pernikahan sedarah mungkin dihadapkan pada pertanyaan dan dilema etis terkait dengan pengambilan keputusan genetik.
Mereka mungkin perlu mempertimbangkan risiko melanjutkan tradisi pernikahan sedarah atau memutus siklus tersebut dalam upaya mencegah risiko kesehatan bagi generasi mendatang.