JABAR EKSPRES – Dalam upaya menstabilkan serta menjawab masalah kenaikan harga beras, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sedang mempersiapkan operasi pasar (OP) beras.
Rencananya, beberapa hari ke depan, operasi tersebut segera dilakukan. Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah memaparkan, pelaksanaan digelar selama 10 hari.
“Dari mulai 19 September sampai 10 Oktober. Satu hari per tiga kecamatan. Sepuluh hari,” ungkap Elly saat dihubungi wartawan.
Dia menambahkan, operasi pasar tersebut bakal menyediakan beras medium SPHP. Diselenggarakan secara serentak kota/kabupaten. Pihaknya menerima 300 ton untuk 30 kecamatan di Kota Bandung.
Dengan rincian, lanjut Elly, masing-masing kecamatan bakal mendapat jatah 10 ton disaat operasi pasar tersebut dilaksanakan.
“Untuk sementara ini tidak (ada kemungkinan ditambah stok beras). Jadi sudah final dengan bulog 10 ton per kecamatan. Jadi sama per 30 kecamatannya,” lanjutnya.
Dia menuturkan, adapun hasil koordinasi pihaknya dengan Bulog dan BI Jabar. Ada gelontoran dari BI untuk biaya transportasi.
Alhasil keputusan penjualan beras pada saat operasi pasar, yakni berkisar Rp51 ribu/bag atau lima kilo.
“Jadi harga per kilonya Rp10.200. Wajib ber-KTP Kota Bandung dan sesuai dengan kecamatan,” pungkasnya.