JABAR EKSPRES – Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu di sebuah kosmodrom di Timur Jauh Rusia, menandakan kepentingan mereka di tengah meningkatnya konfrontasi dengan Amerika Serikat.
Setibanya Kim di bandara dengan kereta api lapis baja dari Pyongyang, Putin mengulurkan jabat tangan hangat dan mengungkapkan kegembiraannya atas pertemuan tersebut.
Kim, pada gilirannya, berterima kasih kepada Putin atas undangan tersebut, terlepas dari jadwalnya yang padat, seperti yang dilaporkan oleh media pemerintah Rusia.
Agenda pertemuan tersebut termasuk inspeksi kosmodrom dan diskusi bilateral berikutnya, menurut media pemerintah Rusia.
BACA JUGA: Amerika Serikat Ketar-Ketir dengan Aliansi Rusia-Korea Utara, Konflik Internasional Makin Memanas!
Sebelumnya pada hari itu, Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik ke arah laut, memperpanjang serangkaian uji coba senjata provokatif yang telah berlangsung sejak awal 2022.
Langkah ini bertepatan dengan keterlibatan Putin dalam konflik Ukraina, yang memungkinkan Kim untuk mempercepat program pengembangan senjatanya.
Jangkauan rudal Korea Utara yang ditembakkan tidak segera diungkapkan oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Pasukan Penjaga Pantai Jepang, mengutip Kementerian Pertahanan di Tokyo, mengatakan bahwa rudal-rudal tersebut mungkin telah mendarat namun mendesak kapal-kapal untuk tetap waspada terhadap puing-puing yang jatuh.
BACA JUGA: Korea Utara Menggelar Latihan Serangan Nuklir Taktis, Peringatkan Musuh Akan Bahaya Perang Nuklir
Bagi Putin, pertemuan dengan Kim memberikan kesempatan untuk mengisi kembali persediaan amunisi yang menipis, sebagai konsekuensi dari perang selama 18 bulan di Ukraina.
Sementara itu, Kim berusaha untuk menghindari sanksi PBB yang melumpuhkan dan mengakhiri isolasi diplomatik selama bertahun-tahun.
Agendanya termasuk mencari bantuan ekonomi dan teknologi militer, meskipun melakukan kesepakatan senjata akan melanggar sanksi internasional yang sebelumnya didukung oleh Rusia.
Dalam sebuah pernyataan dari kantor berita resmi Korea Utara, Kim menekankan bahwa keputusannya untuk mengunjungi Rusia lagi setelah empat tahun menggarisbawahi kepentingan strategis yang ditempatkan Pyongyang dalam hubungannya dengan Moskow.