Miris Rumah Seorang Jompo di Ciawi Nyaris Ambruk, Tokoh Agama Adakan Penggalang Dana, Pemerintah Kemana?

JABAR EKSPRES – Sebuah rumah nyaris ambruk berdiri di Kampung Ciherang Gede, Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Mirisnya, rumah milik seorang jompo bernama Mariah Mari (87) tahun itu tak tersentuh bantuan dari pihak pemerintah setempat.

Padahal, Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) telah menyiapkan anggaran daerah senilai Rp18 miliar untuk program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2023.

Melihat kondisi seperti itu, menggunggah hati dari seorang Kiyai Rahmat Hidayatullah dari Kampung Legok Nyenang, Desa Pancawati, Kecamatan Caringin untuk menggalang dana guna perbaikan rumah tersebut.

BACA JUGA: Pelatihan Tanaman Hias, Kelurahan Cinere Depok Berharap Jadi Sumber Ekonomi Warga

“Saya miris melihat rumah ibu Mariah yang nyari ambruk. Makanya saya menggalang donasi untuk perbaikan, kalo nunggu dari pemerintah prosesnya lama,” kata dia kepada media, Selasa (12/9/).

Kiyai Rahmat Hidayatullah menambahkan, jika hujan turun kondisi menghawatirkan, dikarekan saat ini kondisi rumah tersebut atapnya menggunakan banner dan baliho bekas agar tidak masuk air.

“Kami sangat prihatin yang seharusnya mendapat perhatian pemerintah. Ternyata ibu Mariah sama sekali tidak mendapat bantuan. Baik PKH. Rutilahu maupun yang lainnya, sehingga kami bersama temen temen menggalang dana untuk perbaikan rumah tersebut,”paparnya.

Lebih lanjut , kata dia, hasil dari pengumpulan dana tersebut belum bisa dilaksanakan perbaikan, mengingat baru terkumpul 1,5 juta. Dan pengumpulan dana tersebut masih berjalan.

BACA JUGA: YCBM Gelar Acara Kaliber, Tebar Ribuan Benih ikan Hingga Penanaman Bibit Pohon

“Kalau yang sudah terkumpul itu barub1,5 juta. Nanti kalau dana nua sudah mencukupi kami baru akan melakukan perbaikan sehingga rumah tersebut bisa dikatakan layak untuk dihuni,” jelasnya.

Dia mengaku, pihaknya sudah koedinasi dengan pihak desa dan  selama ini menrima bantuan, dari pihak desa dan untuk kebutuhan sehari hari.

Sementara lanjut dia kondisi saat ini rumah tersebut tidak layak huni karena air hujan bisa masuk ke dalam rumah.

“Kalau kordinasi dengan desa kami sudah, namun info yang kami dapatkan itu pihak desa sudah memberikan bantuan dan habis untuk kebutuhan sehari hari. Makkanya kami mengajak kepada siapapun untuk membangun rumah tersbeut karena selama ini belum dapat perhatian pemerintah,” pungkasnya. (SFR)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan