Kepulan Asap Kebakaran TPSA Tampomas Membumbung Tinggi, DLH Kabupaten Sumedang Terus Upayakan Pemadaman

JABAR EKSPRES – Kepulan asap yang diakibatkan dari kebakaran sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Tampomas menjadi perhatian sejumlah pihak termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumedang. Adapun upaya pemadaman masih terus dilakukan.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumedang, Helmi Hasanudin menjelaskan, bahwa pihaknya telah dan terus melakukan upaya-upaya pengamanan dan pemadaman di sekitar TPSA Tampomas, Desa Cibeureum, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang Jawa Barat.

BACA JUGA: Menyoal Sesar Baribis Segmen Tampomas, BPBD Sumedang Imbau Masyarakat Tenang dan Waspada

Lebih lanjut, Helmi Hasanudin mengungkapkan bahwa upaya yang dilakukan pihaknya saat ini yakni dengan melakukan pembersihan di area sekat bakar yang ada di TPSA Tampomas tersebut.

“Menyiapkan dan membersihkan areal sekat bakar, sehingga apabila terjadi musibah kebakaran tidak menjalar lebih luas,” katanya kepada JabarEkspres.com pada Selasa, 12 September 2023.

BACA JUGA: Menelisik Pengelolaan Sampah Bermetode Controlled Landfill dan Sanitary Landfill di Kaki Gunung Tampomas Sumedang

Kemudian, pihaknya mengatakan upaya lainya yaitu penyemprota. Ia mengaku bahwa pihaknya sudah beberapa kali melakukan hal itu guna meredam kepulan asap dan pemadaman api.

“Kami melibatkan beberapa armada dalam proses penyemprotan yang sudah beberapa kali dilakukan, bersama dengan petugas pemadam kebakaran untuk meredakan kebakaran yang terjadi di lokasi,” tuturnya.

Berdasarkan pantauan Jabar Ekspres, kebakaran TPSA Tampomas tersebut telah terbakar sejak sekitar dua bulan yang lalu. Adapun awal mula kebakaran ditandai oleh kepulan asap yang tak henti sejak saat itu sampai hari ini. Hal itu diduga disebabkan api menyala di dalam tumpukan sampah yang didukung oleh adanya gas metan, sehingga kebarakan tersebut sulit untuk padam.

Helmi melanjutkan, bersamaan dengan musim kemarau yang berkepanjangan saat ini, ditambah lagi dengan tiupan angin yang relatif kencang, titik kebakaran sulit dijinakan.

“Namun dengan kondisi yg panas kemarau panjang dan tiupan angin yg kencang terkadang titik api susah diprediksi,” katanya memungkasi. (Mg11)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan