JABAR EKSPRES – Pedagang beras di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami penurunan omset cukup drastis. Hal itu disebabkan harga beras mahal. Seperti yang diakui Agus Hambali, omsetnya turun 50 persen.
Ia menduga, kesulitan setok beras dan hargan tinggi ini disebabkan dampak Elnino. Musim kemarau membuat kesulitan para petani untuk bercocok tanam padi. Sehingga jumlah produksinya pun menurun.
“Ini hampir merata di semua daerah. Harganya naik, omset pedagang semua turun. Pembeli berkurang,” katanya.
Baca Juga:Effendi Edo Didapuk Jadi Ketua P3JI Jabar, Bakal Lari Cepat Lakukan TerobosanPersoalan Rotasi Mutasi Pemkab Bandung Barat Makin Panas , Hengky Kurniawan: Tak Perlu Debat Kusir, Kita Tunggu Keputusan KASN!
Senada, pedagang beras di pasar yang sama, Moreno, mengatakan harga beras medium dan premium yang ia jual ke konsumen mulai Rp13.500 hingga Rp14.500 per kh.
“Barangnya (beras, Red) susah, harganya sudah tinggi dari distributornya. Saya tidak tahu kondisi ini akan berlangsung berapa lama. Kalau setoknya menipis terus, kemungkinan harga akan terus naik,” kata Moreno.
Kenaikan harga beras juga diakui Pemerintah Kota Cimahi. Disdagkoperin Kota Cimahi bekerjasama dengan Bulog akan menggelar operasi pasar murah pada 20 September 2023.
