JABAR EKSPRES – Kebakaran di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terus meluas pada hari Senin, 11 September 2023.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang. Api telah menyebar ke wilayah bukit Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, serta kawasan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan.
Lihat juga : 4 Fakta Penemuan Tiga Mayat tanpa Kepala di Lampung
Sadono Irawan, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang. Mengatakan bahwa api menyebar dengan cepat karena terdapat embusan angin yang kuat.
Hal ini mengakibatkan penyebaran api dari satu titik ke titik lainnya.
“Sehingga api cepat menyebar ke titik satu ke titik yang lain,” ungkapnya melalui sambungan telepon, Senin (11/9/2023).
Untuk mengatasi kebakaran Bromo yang kian meluas, tim gabungan yang terdiri dari ratusan personel di kerahkan.
Upaya pemadaman ini menggunakan berbagai metode, termasuk pemadaman manual menggunakan ranting pohon (gebyok), penggunaan jet sprayer, dan penyiraman menggunakan tandon yang di angkut oleh mobil pikap.
“Selain itu, juga menggunakan jet sprayer, serta penyiraman menggunakan tandon yang di angkut mobil pikap untuk titik yang masih bisa di jangkau mobil,” jelasnya.
Selain itu, upaya pemadaman juga di lakukan melalui jalur udara dengan menggunakan water bombing. Yang menggunakan Helicopter Super Puma AS332C1/PK-DAN milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BPBP RI).
Pada hari ini, telah di lakukan 15 misi water bombing dalam sortie pertama, dan masih ada proses untuk sortie kedua dengan kemungkinan 19 misi water bombing.
“Hari ini sortie pertama 15 waterbombing, sortie kedua masih proses, kemungkinan 19 waterbombing,” pungkasnya.
Sebelumnya, kebakaran di kawasan TNBTS telah terjadi sejak Rabu, 6 September 2023, di mana api pertama kali muncul di bukit Blok Savana Lembah Watangan/Bukit Teletubbies di Savana Kaldera Tengger.
Lihat juga : Polisi Ungkap Praktik Ilegal Jual Beli BPKB dan STNK di Media Sosial
Kebakaran ini di duga di picu oleh flare yang di bawa oleh sekelompok wisatawan yang sedang melakukan foto prewedding di area TNBTS.
Pihak kepolisian telah menetapkan manajer wedding organizer sebagai tersangka dalam peristiwa tersebut.