Kronologi Bentrok di Pulau Rempang Antara Aparat dengan Warga

JABAR EKSPRES – Bentrok antara warga dengan aparat gabungan terjadi di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, Kamis (7/9).

Peristiwa terjadi ketika petugas akan melaksanakan pengukuran lahan berkaitan dengan proyek Rempang Eco City di Pulau Rempang, namun warga melakukan aksi penolakan relokasi serta penggusuran.

Para warga menolak Program Strategis Nasional Kawasan Rempang Eco-City karena mereka telah menempati wilayah tersebut sejak tahun 1834.

Dampak dari bentrokan di Pulau Rempang beberapa orang diamankan dan peserta didik dari dua sekolah terkena dampak gas air mata.

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menyarankan kepada pemerintah dan DPR membuat tim independen supaya dapat menuntaskan kasus bentrokan antara

petugas gabungan dengan warga.

“Pemerintah maupun DPR perlu menjelaskan secara transparan kepada publik dan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang mempertunjukkan dan menggunakan kekuasaan secara arogan,” ucap Bambang, Jumat (8/9).

Baca Juga: Vladimir Putin Beri Kode Ingin Perang Panjang di Ukraina

Petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Sappol PP, dan Ditpam Badan Pengusaha Batam bentrok dengan warga.

Bambang menilai tindakan represif aparat negara terhadap warga sipil mesti dihentikan.

Menurutnya perbedaan pandangan berkaitan dengan aktualisasi keputusan pemerintah tak dapat dituntaskan melalui cara-cara kebengisan yang dapat melukai hati nurani.

“Kekerasan aparat negara di Pulau Rempang ini menunjukkan bahwa jajaran kepolisian belum memahami peraturan yang dibuatnya sendiri,” ujar Bambang.

Oleh karena itu Bambang menyarankan kepada pemerintah serta DPR menuntaskan peristiwa bentrokan itu supaya kekerasan yang diduga dilakukan aparat di Pulau Rempang tak terulang lagi.

Sampai Kamis (7/9) malam, Kapolda Kepulauan Riau Irjen Pol. Tabana Bangun meyakinkan bahwa kondisinya sudah dapat diatasi dan kondusif.

Tabana mengatakan kegiatan pengamanan untuk hari tersebut telah tuntas dilaksanakan serta petugas keamanan telah diinstruksikan untuk kembali ke satuannya masing-masing.

Berkaitan bentrokan dengan pihak aparat keamanan, menurutnya tindakan yang dilakukan para personel telaht tepat., lantaran sebelumnya telah dilaksanakan sosialisasi serta imbauan terhadap masyarakat berkaitan pengembangan pulau.

Langkah kedepannya pihaknya akan bekerja sama dengan institusi lain untuk dapat memahamkan masyarakat supaya dapat mendukung kebijakan tersebut.

Tinggalkan Balasan