JABAR EKSPRES – Kecemasan terhadap varian baru COVID BA.2.86 dan EG.5 kini semakin meningkat. Pada bulan Agustus lalu EG.5 menjadi varian yang mendominasi di Amerika Serikat, WHO mengkategorikan sebagia “varian menarik”, karena varian tersebut dapat mengalami perubahan genetik yang memberikan keunggulan dan prevalensinya semakin meningkat.
Walaupun COVID BA.2.86 hanya mencakup sebagian kecil kasus dan kurang tersebar luas, akan tetapi para ilmuwan cukup cemas dengan banyaknya mutasi yang dibawa.
Para ahli mengungkapkan varian COVID EG.5 tak akan menjadi ancaman besar atau setidaknya tak lebih besar dari ancaman yang lain dari varian utama yang beredar saat ini.
“Ada kekhawatiran bahwa jumlah virus ini akan meningkat, namun tampaknya hal ini tidak jauh berbeda dari apa yang telah beredar di AS selama tiga hingga empat bulan terakhir,” kata Andrew Pekosz, seorang profesor mikrobiologi molekuler dan imunologi di Johns Hopkins, Universitas Bloomberg, melansir dari nytimes.
WHO mengungkapkan berdasarkan data dan bukti yang ada risiko mengganggu kesehatan yang ditimbulkan oleh EG.5 dikatakan rendah pada tingkat global.
Namun menurut Dr Pekosz EG.5 tidak mempunyai kemampuan untuk menularkan, gejala, serta dapat menyebabkan penyakit parah.
Baca Juga: Varian Baru COVID 2023 Ditemukan di Amerika Serikat
Pada awalnya varian tersebut ditemukan di China bulan Februari 2023 dan pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat bulan April 2023.
Hal tersebut memungkinkan untuk menyebar ke seluruh dunia, dan menjadi salah satu alasan COVID dapat kembali meningkat.
Mutasi tersebut “mungkin berarti semakin banyak orang yang rentan karena virus dapat lolos dari kekebalan tersebut,” ucap Dr. Pekosz.
Akan tetapi EG.5 nampaknya tak mempunyai kemampuan dalam hal penularan gejala atau
Eric Topol Wakil Presiden Eksekutif Scripps Research di LA Jolla, California, mengungkapkan bahwa ia tak cemas dengan varian tersebut; akan tetapi dirinya merasa lebih baik apabila mendapatkan vaksin baru yang diprediksi akan diresmikan pada musim gugur.
Booster yang telah diperbaharui dan dikembangkan berlandaskan varian lain secara genetik mirip dengan EG.5. Vaksin itu nantinay diharapkan dapat memberikan perlindungan ke EG.5 dibandingkan vaksin tahun lalu, yang menargetkan jenis virus Corona asli varian Omricon.