Penanganan Kebakaran TPA Sarimukti, Helikopter Water Bombing Kembali di Operasikan

JABAR EKSPRES  – Badan Nasional Penanggulang Bencana (BNPB) kembali menerjunkan Helikopter Water bombing dalam proses pemadaman kebakaran sampah di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Diterjunkan kembali helikopter water bombing tersebut atas berbagai pertimbangan antara BNPB dan Pemda Bandung Barat.

“Kemarin sempat dihentikan. Namun sekarang dioperasikan kembali oleh BNPB,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, Jarot Prasetyo kepada wartawan, Rabu (6/9/2023).

Ia mengatakan, memasuki hari ke-20 ini, kondisi kebakaran di TPA Sarimukti mulai mereda meski masih ada kepulan asap dan bara api pada bagian bawah gunungan sampah. Karena itu, helikopter water bombing diterjunkan kembali dalam operasi pemadaman api.

BACA JUGA: Sidang Lanjutan Yana CS Dilanjutkan Pekan Depan, JPU akan Hadirkan Saksi dari Pemkot Bandung

“Jalur darat sudah dipetak-petakan, sementara untuk zona yang tidak terjangkau kita masih pakai helikopter,” katanya.

“Tapi helikopter sudah diterbangkan kembali per hari ini. Pemadaman melalui udara masih dijadwalkan sampai terakhir hari besok,” tambahnya.

Helikopter water bombing berkapasitas 4.000 liter ini tadinya akan digeser untuk membantu pemadaman kebakaran gunung Arjuno di Jawa Timur.

Namun dengan pertimbangan masih sulitnya pemadaman api di gunungan sampah, maka helikopter water bombing kembali diterbangkan di TPA Sarimukti.

“Kita maksimalkan dulu pemadaman pakai helikopter selama dua hari ini. Kalau situasi dan kondisi masih butuh pemadaman lewat udara, ya kita ajukan permohonan bantuan kembali. Tapi kalau dijadwal, helikopter beroperasi sampai tanggal 7 September. Besok,” sebut Jarot.

Jarot menyampaikan, sejauh ini proses pemadaman menggunakan helikopter cukup berdampak positif. Secara kasat mata, pemadaman melalui helikopter mampu mengurangi ketebalan asap dengan menyiramkan air ke zona-zona api yang tak terjangkau mobil pemadam.

“Sumber air yang dijangkau oleh helikopter kebetulan mudah. Ada dua perairan yang jadi sumber air untuk pemadaman, waduk Cirata dan waduk Saguling. Jadi selama ini juga tidak ada hambatan,” papar Jarot.

Selain pemadaman via udara, petugas gabungan juga sudah melakukan koordinasi dan merumuskan strategi pemadaman melalui jalur darat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan