Sampah yang Belum Diangkut di Kota Bandung Ada 29 ribu Ton

JABARESKPRES – Ketua Harian Satgas Darurat Sampah, Ema Sumarna menuturkan, masih butuh sekitar 7.000 rit untuk mengangkut sampah yang sudah menggunung di Kota Bandung.

Menurutnya, keberadaan sampah yang ada di pasar-pasar Kota Bandung masih mendominasi. Sehingga harus ada penataan serius.

Ema yang menjabat sebai Sekda ini menekankan, tata kelola sampah pasar harus dirubah. Jika tidak persoalan sampah tidak akan pernah beres.

BACA JUGA: Kritisi Operasional TPPAS Legok Nangka dan Lulut Nambo yang Dinilai Lambat!

Meurut Ema saat ini di Kota Bandung ada sekitar 29 ribu ton sampah yang belum terangkut.Dibuuhkan waktu waktu 35 hari dan 200 ritase perhari untuk mengangkut itu.

Selain meminta tambahan ritase, Pemkot Bandung meminta agar masa kedaruratan diperanjang. Pihaknya juga telah melakukan komunikasi dengan Pemprov Jabar agar perpanjangan masa kedaruratan ini terpenuhi.

Dilansir dari laman Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung 2023. Produksi sampah terus mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir.

BACA JUGA: Program Kang Pisman Gagal Total, Anggaran jadi Sia-sia!

Pada 2022, Kota Bandung menghasilkan 1.594,18 ton perhari. Sedangkan pada 2021 sebanyak 1.430 ton perhari. Tahun ini produksi sampah diprediksi kembali alami kenaikan.

Selain itu, dilansir dari laman Forum Bandung Juara Bebas Sampah (BJBS). Sebanyak 68-73 persen sampah yang dibuang di TPPAS Sarimukti berasal dari Kota Bandung. Disusul oleh Kota Cimahi 7-14 persen. Sedangkan Kabupaten Bandung 4-13 persen dan Kabupaten Bandung Barat 8-9 persen.

Koordinator Forum Bandung Juara Bebas Sampah (BJBS) Ria Ismaria mengatakan, perasional TPPAS Sarimukti diprediksi akan berakhir pada Januari 2024. Sebab sudah over kapasitas tapi masih dipaksakan. Sedangkan proses pengendalian sampah yang masuk ke TPPAS Sarimukti tidak dilakukan sejak dulu.

BACA JUGA: Izin Perpanjangan dan Perluasan TPA Sarimukti Belum Turun, Area Pembuangan Over Kapasitas

Ria menilai, TPPAS Sarimukti memiliki luas 43,44 ha. Kondisi lahan terbagi menjadi dua bagian yaitu eksisting seluas 25,2 ha dan penambahan sebanyak 18,24 ha.

Bagian eksisting terbagi ke dalam 4 zona. zona 1 memiliki luas 3,72 ha, zona 2 seluas 2,75 ha, kemudian zona 3 seluas 4,00 ha, dan terakhir zona 4 selebar 5,00 ha.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan