Meneladani Kedermawanan Sahabat Nabi yang Terkaya Abdurrahman bin Auf

JABAR EKSPRES – Sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal paling kaya dan paling dermawan adalah Abdurrahman bin Auf. Kekayaannya bahkan bisa dibilang mampu menguasai Mekah.

Meski merupakan orang paling kaya di Mekah pada saat itu, namun Abdurrahman bin Auf rela meninggalkan kekayaannya demi mengikuti Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah.

Kisah kedermawanan Abdurrahman bin Auf bahkan masih terus diceritakan hingga saat ini, karena masuk kedalam sejarah perjuanga Islam yangtak akan pernah terlupakan.

Kedermawananya yang paling terkenal adalah saat dia menyumbangkan 4000 dinar emas saat Persaudaraan di Madinah untuk membangun pasukan dalam ekspedisi Tabuk yang berat.

Abdurrahman bin Auf berasal dari kota Mekkah dan termasuk dalam golongan orang yang sangat kaya sebelum memeluk Islam. Namun, ketika ia mengikuti ajaran Islam dan hijrah ke Madinah untuk bergabung dengan Rasulullah SAW, ia meninggalkan harta kekayaannya di Mekkah dan mulai hidup dengan sederhana di Madinah.

Ketika Rasulullah SAW membentuk kontrak persaudaraan (ukhuwah) antara penduduk Mekkah yang baru hijrah (Muhajirin) dan penduduk Madinah (Anshar), Abdurrahman bin Auf dihubungkan dengan sahabat bernama Sa’ad bin Ar-Rabi.

Sa’ad menawarkan sebagian besar harta dan propertinya kepadanya, termasuk salah satu dari dua istri Sa’ad, dengan niat suci untuk membantu saudaranya yang baru datang itu. Abdurrahman dengan tulus menolak dan memilih untuk memulai dari awal.

Kemudian, dengan bisnis yang cerdas dan berkat berkah Allah, Abdurrahman bin Auf segera menjadi salah satu pedagang terkemuka di Madinah. Ia terlibat dalam berbagai perdagangan yang menguntungkan dan secara konsisten mendapatkan keuntungan yang besar. Ia menjadi sangat kaya hingga memiliki banyak harta dan properti.

Salah satu momen yang terkenal  adalah ketika eliau menyumbangkan separuh harta kekayaannya untuk keperluan umat Islam saat Perang Tabuk dan untuk keluarganya, masing-masing sebanyak 2000 dinar.

Cerita lain yang cukup terkenal adalah saat beliau mendatangkan 700 unta ke Madinah. Di setiap punggung unta tersebut banyak barang-barang dagangan. Tentu saja, orang-orang Madinah takjub dengan kegemuruhan tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan