JABAR EKSPRES – Harga komiditi beras masih belum menurun membuauat sejumlah pedagang beras di Kota Bandung mengeluhkan hal tersebut sejak awal Agustus 2023. Kini, kenaikan harga komoditi ini menyentuh Rp1.000 sampai Rp2.000 per kilo.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung pun buka suara. Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemeterologian, Meiwan Kartiwa membenarkan terkait kenaikan harga tersebut.
“Kenaikan itu (harga beras, red) dipicu sejumlah penyebab, salah satunya adalah saat ini bukan masa panen raya,” kata Meiwan saat kepada Jabarekspres, Rabu (6/9).
BACA JUGA: Hari Ini, Yana Mulyana Cs Jalani Sidang Dakwaan Kasus Suap: Minta Doanya Aja..
Lalu secara keseluruhan, lanjut Meiwan, panen terjadi hanya ada di beberapa lokasi dan itupun terjadi secara tidak optimal. Selain itu, ada juga kenaikan yang terjadi sebelum beras sampai ke tangan pedagang.
“Harga gabah kering dan gilingnya itu sudah naik. Jadi sampai ke pengecer ada kenaikan,” lanjutnya.
Dirinya menegaskan bahwa yang perlu dicatat adalah kenaikan beras tidak hanya terjadi di Kota Bandung. Melainkan tengah dirasakan juga di seluruh wilayah, berskala nasional.
Meski begitu, Meiwan memastikan apabila stok beras yang tersedia di Kota Bandung relatif aman. Adapun perbedaan harga beras yang dialami setiap pedagang, menurutnya, terjadi lantaran adanya perbedaan distributor.
“Tergantung masing-masing pedagang, apakah itu pakai stok lama atau baru, kita juga tidak bisa menyamaratakan, karena sumber beli berasnya pun beda-beda,” pungkasnya.