JABAREKSPRES – Sebanyak 150 orang kader DPD Partai Demokrat mengikuti pelatihan untuk menjadi trainer kepada para saksi di Pemilu 2024.
Ketua DPD Demokrat Jabar Anton Sukartono mengatakan, pelatihan ini memberikan pemahaman kepada para kader partai yang ditugaskan sebagai saksi agar mengetahui secara teknis mengenai fungsi sebagai saksi untuk menjaga perolehan suara.
Menurut Anton, berkaca dari pemilu sebelumnnya keberadaan saksi masih sangat lemah dan kurang professional dalam menjaga perolehan suara.
Untuk itu, Partai Demokrat membutuhkan saksi yang kuat menjaga perhitungan suara sampai selesai di tiap TPS.
“Jadi kami butuh saksi yang kuat dan bisa sampai selesai Ketika melakukan penghitungan suara,’’ kata Anton Ketika ditemui, Jabarekspres.com, Selasa, (5/9).
Untuk pembekalan para saksi, DPD Partai Demokrat sengaja membawa mentor-mentor berpengalaman untuk memberikan materi.
Wasekjen DPP Partai Demokrat Andi Timo Pangerang mengatakan, para saksi dibekali pengetahuan agar paham tentang tugas yang harus dilakukan.
Menurutnya, berbicara pemilu 2024 maka yang harus menjadi perhatian adalah hasil akhir perolehan suara.
Keberadaan saksi bagi partai Demokrat memiliki peran sangat penting untuk mengetahui suara perolehan partai di tiap TPS.
“Jadi ketika para caleg bekerja, struktur partainya bekerja, simpatisan bekerja, dan perolehan suara tidak dijaga, bisa saja nanti menguap,’’ kata Andi.
Untuk itu perolehan suara dalam Pemilu 2024 nanti akan sangat penting bagi Partai Demokrat untuk mengetahui elektabilitas yang sebenarnya.
Adapun untuk permasalahan atau titik rawan yang biasa terjadi pada perhitungan suara adalah pada saat rekapitulasi.
Untuk itu Ketika proses penghitungan suara ini harus betul-betul dipantau dan dicatat dengan seksama. Jangan sampai Ketika melakukan protes atau keberatan tidak memiliki bukti.
Seorang saksi harus mampu memberikan informasi perolehan suaran secara menyeluruh pada setiap TPS. Dengan begitu Demokrat akan memiliki data yang valid atas perolehan suara itu.
Andi Timo juga meminta agar para saksi Partai Demokrat untuk berani bicara jika ditemukan pelanggaran atau ketidak sesuaian dalam pelaksanaan pemungutan suara.
‘’Jadi jika ditemukan yang menjurus pada kecurangan maka saksi harus berani bersuara untuk melakukan protes kepada panitia pemilu,’’ kata Andi Timo. (yan).