Jangan Dianggap Sepele, Waspada Ini Gejala Virus Covid Pirola

JABAR EKSPRES- Virus corona, yang menjadi penyebab Covid-19, kini tengah  ramai karena adanya gejala subvarian Covid-19 Pirola. Namun, pertanyaan yang muncul adalah: apa saja gejala Covid-19 subvarian Pirola yang telah teridentifikasi sejauh ini? Pirola, juga dikenal dengan kode BA.2.86, pada dasarnya adalah subvarian dari varian Omicron, yang dikenal sebagai varian SARS-CoV-2 yang paling bermutasi.

BACA JUGA: Jenderal Kopi Buwas Nusantara Kenalkan Varietas Baru Kopi Loa Hingga Beragam Program Menarik

Subvarian ini telah dilaporkan ditemukan di berbagai negara dan telah masuk dalam daftar pemantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak pertengahan bulan Agustus tahun lalu.

Gejala Covid-19 Subvarian Pirola

Berdasarkan laporan dari Health, sejauh ini, subvarian Pirola belum dikaitkan dengan gejala yang parah atau menyebabkan kematian. Di Inggris, contohnya, pasien yang terinfeksi hanya mengalami gejala yang ringan bahkan ada yang tanpa gejala sama sekali.

Berikut adalah beberapa gejala Covid-19 subvarian Pirola yang telah dilaporkan sejauh ini:

Pilek: Subvarian Pirola dapat menyebabkan pilek sebagai salah satu gejala ringan. Seperti biasa, pilek membuat hidung terasa tidak nyaman, berair, dan tersumbat.

Sakit Kepala: Seperti varian sebelumnya, Pirola juga dapat menyebabkan sakit kepala.

Kelelahan: Kelelahan seringkali terjadi karena sistem kekebalan tubuh harus memobilisasi energi ekstra untuk melawan serangan virus.

BACA JUGA: Ciri-ciri Wanita Mandiri yang Menghindari Hubungan Berkomitmen

Bersin: Bersin dapat menjadi bagian dari gejala pilek. Bersin adalah respons alami tubuh untuk mengeluarkan zat asing seperti virus.

Sakit Tenggorokan: Gejala ini juga serupa dengan varian sebelumnya, di mana Pirola dapat menyebabkan rasa sakit di tenggorokan. Dalam kondisi ini, tenggorokan akan terasa panas, nyeri, dan tidak nyaman.

Namun, sayangnya, penelitian menunjukkan bahwa subvarian Pirola memiliki kemampuan untuk menghindari respons sistem kekebalan tubuh manusia. Ini terjadi karena profil mutasinya yang sangat beragam.

Menurut laporan CNN, penelitian di China mengungkapkan bahwa keefektifan antibodi yang dihasilkan oleh vaksinasi atau infeksi sebelumnya mengalami penurunan dua kali lipat dalam melawan subvarian Pirola.

Namun, disisi lain, subvarian ini juga memiliki tingkat penularan yang lebih rendah dibandingkan dengan varian Omicron XBB.1.5.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan