JABAR EKSPRES – Sering mengonsumsi buah jeruk tapi membuang serabut putihnya? Ulasan kali ini bisa membuatmu berhenti mengulangi kebiasaan tersebut karena ada banyak manfaat serabut putih pada jeruk.
Jeruk menjadi salah satu buah populer dan pilihan banyak orang. Selain mudah mendapatkannya, buah sitrus itu punya perpaduan rasa asam, segar, dan manis, yang memberikan sensasi lezat tersendiri di mulut.
Buah tersebut juga sering dibuat menjadi jus karena rasa asamnya bisa berkurang apalagi kalau menggunakan tambahan gula. Namun saat memakan jeruk langsung, pastinya kalian sadar ada serabut putih, yang akhirnya opsinya ada dua: kamu makan atau pisahkan dari buahnya lalu dibuang.
Jika kalian selalu makan buah jeruk langsung tanpa serabutnya, lebih baik pikir-pikir lagi ke depan. Melansir dari berbagai sumber, ada lima manfaat serabut putih pada jeruk bagi kesehatan tubuh manusia.
Manfaat serabut putih pada jeruk
1, Menurunkan dan Mengendalikan Kadar Kolesterol
Serabut putih di jeruk adalah sumber serat yang sangat bagus, terutama jenis serat pektin. What is Health disitat dari ebrita menyebut kupas habis serabut puth bisa mengurangi sekitar 30% kandungan serat dari jeruk.
Serat pektin konon ampuh dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, membantu mengontrol kadar gula darah.
2. Antioksidan yang Baik bagi Kekebalan Tubuh
Flavonoid menjadi salah satu jenis antioksidan yang banyak tersimpan pada serabut putih jeruk. Kandungan tersebut meningkatkan sistem imun tubuh, sebagai anti inflamasi (peradangan), serta antimicrobial.
Selain itu kandungan vitamin C dan beta cryptoxanthin menjadi bentuk antioksidan bermanfaat dalam melawan penyakit peradangan sendi. Studi di tahun 2025 dikutip dari cnnindonesia, meminum segelas perasan jeruk segar per hari mampu melawan peradangan sendi.
3. Meningkatkan Asupan Vitamin C Harian
Buah jeruk merupakan sumber vitamin C karena banyak memuat vitamin tersebut, yang ada di dalam serabut putihnya. Makan jeruk dengan serabut putihnya signifikan meningkatkan asupan vitamin C harian seseorang, demikian kata Editor Senior dari platform The Center for Advancing Health (CFAH), Livy Ashton.
