JABAR EKSPRES – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan pandangannya terkait kontroversi yang melibatkan pernyataan bersama yang dirilis oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Kemhan AS) pada tanggal 24 Agustus lalu di Washington D.C.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Prabowo memandang klaim maritim yang diusung oleh China di Laut China Selatan bertentangan dengan hukum internasional.
Melansir dari berbagai sumber China telah menuduh Kemhan AS mencatut Prabowo dalam pernyataan tersebut karena menurut Beijing, Indonesia tidak mengeluarkan pernyataan serupa. Prabowo dengan tegas menanggapi klaim ini dengan mengatakan bahwa tidak ada pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan dengan Lloyd Austin.
“Ya, itu suatu pernyataan, tapi tidak ada pernyataan bersama, tidak ada konferensi pers,” kata Prabowo di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Korea Utara Meluncurkan 2 Rudal Jelajah dalam Simulasi ‘Serangan Nuklir Taktis’
Prabowo juga menegaskan bahwa hubungan Indonesia dengan China adalah baik dan didasarkan pada saling menghormati. Ia menyatakan bahwa pandangan ini telah disampaikannya kepada Austin selama pertemuan mereka.
Di sisi lain, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia sangat menghargai hubungannya dengan Amerika Serikat.
“Kita sangat bersahabat dengan Tiongkok, kita sangat menghargai AS, dan kita bersahabat dengan Rusia. Posisi Indonesia sangat jelas: kita adalah negara yang tidak berpihak, kita adalah negara yang tidak terikat, dan kita bersahabat dengan semua negara. Saya pikir itulah yang penting,” katanya.
Lebih lanjut, Prabowo mengungkapkan rencananya untuk mengunjungi beberapa negara.
Baca Juga: Kontroversi Larangan Abaya: Presiden Macron Tetap Teguh Meski Protes Masyarakat
“Saya akan pergi ke Moskow, saya juga telah menerima undangan untuk pergi ke Beijing pada bulan Oktober. Insya Allah, saya akan menghadiri undangan tersebut, dan kita ingin menjadi sahabat bagi semua negara, bahkan menjadi jembatan antara semua negara,” katanya.
Pernyataan bersama Prabowo dan Austin yang dirilis oleh Kemhan AS pada awalnya menimbulkan kontroversi. Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa kedua Menteri Pertahanan sepakat bahwa klaim China terkait Laut China Selatan melanggar hukum internasional.