JABAR EKSPRES – Akibat buruknya kualitas udara di Kota Depok digadang-gadang sebagai dampak meningkatnya penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Depok. Tapi, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengklaim ISPA bukan hanya dari polusi udara.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati peningkatan ISPA di Kota Depok tidak semata-mata berasal karena polusi udara saja. Pihaknya tidak bisa memastikan peningkatan pengidap ISPA karena polusi atau bukan. Bisa saja terjadi karena virus.
“Kita tidak bisa menjawab atau memastikan, karena kasus ISPA itu bisa karena infeksi virus, isnpeksi bakteri, atau juga karena alergi, tapi kita akan pantau kasus ini dipantau secara ketat,” tukas Mery.
Namun, jika kondisi kualitas udara memang menurun, dan ternyata peningkatan penderita ISPA siginifikan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait. Selama ini, seperti yang dilaporkan dari KLHK dan yang diukur oleh DLHK, kualitas udara di Kota Depok antara sedang dan baik.
BACA JUGA: Atasi Pencemaran Udara, ISPU Kota Depok Masih Terbatas
“Sampai saat ini masih amanlah,” ujar Mery.
Seperti diketahui, jumlah penderita ISPA di Kota Depok selama Agustus terdapat 8.698 kasus. Paling banyak ditemukan pada anak di bawah umur.
“Pneumonia (gejala radang paru-paru akibat infeksi) pada balita dari 0 sampai 5 tahun itu 182 kasus. Namun pneumonia beratnya 0 ya, sehingga tidak ada yang dirujuk,” tukas dia.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menemukan, kasus ISPA bukan pneumonia pada balita terdapat 4.969 kasus. Untuk non pneumonia pada usia lebih dari 5 tahun mencapai 3.480 kasus.
“Sedangkan yang pneumonia lebih dari 5 tahun itu ada 67 kasus, jadi total keseluruhannya mencapai 8.698 kasus,” tukas Mary. (Mg10)
BACA JUGA: Penyebab Kualitas Udara Kota Bandung di Ambang Batas Sedang