JABAR EKSPRES – Amerika Serikat akan mengirim amunisi penusuk lapis baja kontroversial yang mengandung uranium ke Ukraina untuk kali pertama, demikian terungkap dalam sebuah dokumen yang dilihat oleh kantor berita Reuters dan dikonfirmasi oleh dua pejabat Amerika Serikat (AS) yang berbeda.
Amunisi yang dimaksud memiliki potensi untuk menghancurkan tank-tank Rusia dan merupakan bagian dari paket bantuan militer baru yang akan diumumkan dalam minggu depan untuk mendukung Ukraina dalam konflik yang berlarut-larut dengan Rusia.
Menurut sumber yang akrab dengan situasi ini, amunisi tersebut dirancang untuk dapat ditembakkan dari tank Abrams AS dan diperkirakan akan segera dikirimkan ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.
Salah satu pejabat AS mengungkapkan bahwa paket bantuan yang akan datang memiliki nilai yang berkisar antara $240 juta hingga $375 juta, tergantung pada komponen yang akan disertakan.
BACA JUGA: Intensitas Serangan Drone Terhadap Moskow Meningkat dalam Eskalasi Konflik Ukraina-Rusia
Meskipun demikian, rincian lengkap mengenai nilai dan isi paket tersebut masih dalam proses finalisasi, demikian kata pejabat yang sama.
Hingga saat ini, Gedung Putih belum memberikan tanggapan resmi terkait pengiriman amunisi ini.
Keputusan untuk mengirim amunisi uranium ke Ukraina menjadi langkah yang signifikan, terutama karena ini merupakan pengiriman amunisi pertama yang dilakukan oleh Amerika Serikat ke negara tersebut.
Pengiriman ini kemungkinan besar akan menimbulkan kontroversi dan perdebatan lebih lanjut mengingat sensitivitas geopolitik yang tengah berkembang.
BACA JUGA: Rusia Kembali Menghadang Serangan Drone Milik Ukraina, Sebabkan Kepulan Asap Besar!
Ini bukan pertama kalinya AS memberikan bantuan militer ke Ukraina, yang telah berperang melawan separatis pro-Rusia di wilayah timur sejak 2014.
Sebelumnya, pemerintahan Biden telah memberikan munisi tandan, sebuah jenis senjata yang meledak di udara dan menghujani pecahan logam ke target di bawahnya.
Munisi tandan juga dikritik oleh kelompok hak asasi manusia karena dapat membunuh atau melukai warga sipil yang tidak bersalah.
Sementara Inggris telah mengirimkan amunisi uranium ke Ukraina pada awal tahun ini, tindakan yang diambil oleh pemerintahan Biden ini menunjukkan komitmen lebih lanjut.