UMKM memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, dengan jumlah mencapai 65 juta atau 99 persen dari total jumlah perusahaan nasional. UMKM juga berkontribusi terhadap 61 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
BACA JUGA: Visa Kembali Hadirkan ‘Ibu Berbagi Bijak’ Membantu Pelaku UMKM Perempuan di Tasikmalaya untuk Go Digital dan Go Global
Kendati demikian, masih banyak usaha kecil yang harus lebih diperkuat agar dapat terus bertahan dalam keadaan ekonomi yang berubah begitu cepat.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Mercy Corps Indonesia terhadap 474 UMKM di Jawa Barat: 27 persen dari responden mengutarakan perlunya akses pemasaran dan promosi; 20 persen membutuhkan peningkatan akses terhadap fasilitas kredit, 34 persen membutuhkan keterampilan digital; dan 21 persen mengalami kesulitan dalam pencatatan keuangan.
Direktur Pengembangan UMKM dan Koperasi Bappenas, Ahmad Dading Gunadi mengatakan, Sebagai pemimpin Digitalization Learning Network, Bappenas berkomitmen untuk memberikan perspektif penting yang selaras dengan poin-poin penting dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).
“Jaringan ini akan menjadi nilai tambah bagi studi kami yang mengidentifikasi tantangan yang akan dihadapi usaha kecil di Indonesia dalam 10 sampai 20 tahun mendatang,” ujar Ahmad, Kamis (31/8).
Selain itu, pendekatan ini akan membantu Bappenas dalam merumuskan perencanaan strategis untuk meningkatkan kemampuan adaptasi dan ketahanan UMKM di masa yang akan datang.
Sementara itu, Chief Operating Officer DOKU, Nabilah Alsagoff mengatakan, Bersama dengan Mastercard Strive Indonesia, pihaknya berkomitmen untuk mendukung UMKM di Indonesia.
“Dengan menggabungkan penggunaan alat-alat digital dan program pelatihan seperti Juragan DOKU, kami akan mendukung UMKM untuk mempercepat kehadiran bisnis mereka dan memperluasnya secara digital,” ujar Nabilah Alsagoff.
Executive Director, Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis menuturkan, Inisiatif Strive Indonesia untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan merupakan bukti dari pendekatan strategis Mercy Corps Indonesia dalam menciptakan peluang ekonomi untuk mendukung pertumbuhan yang inklusif.
“Melalui kolaborasi ini, Mercy Corps Indonesia akan memastikan Usaha Mikro dan Kecil (UMK), terutama usaha yang dipimpin atau dimiliki oleh perempuan, diberdayakan melalui digitalisasi dan layanan keuangan yang inklusif. Selain itu, kami berkomitmen untuk mendorong perubahan kebijakan untuk mendukung ekosistem UMK dengan membangun Digital Learning Network, yang akan secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan diskusi dan seminar,” tuturnya.