JABAR EKSPRES – Imbas ditutupnya sementara TPS di Kota Bandung akibat terjadinya kebakaran di TPAS Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kini banyaknya masyarakat yang membuang sampah dengan cara dibakar.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi menyebut tindakan tersebut malah akan menimbulkan masalah baru.
BACA JUGA: Capai 8.000 Ton, Sampah di Kota Bandung Menggunung di TPS
“Sebenarnya kita melarang untuk dilakukan pembakaran sampah karena bukannya menyelesaikan masalah, justeru akan menambah masalah lain seperti menimbulkan polusi udara yang dikeluarkan akibat pembakaran sampah ini,” ucapnya saat dikonfirmasi oleh Jabar Ekspres, Kamis (31/8).
Dudi menambahkan, selain melarang pembakaran sampah, dalam kondisi saat ini masyarakat juga diminta agar mengolah secata mandiri.
“Jadi lebih baik sampahnya diolah, toh dari aparat kewilayahan juga sudah turun tangan bagaimana cara mengolah atau memilah sampah agar bisa selesai di sumber,” ungkapnya.
Maka dengan adanya hal ini, Dudi berharap masyarakat khususnya di Kota Bandung dapat menyelesaikan malasah sampah tersebut secara mandiri.
“Mudah-mudahan dengan kejadian TPAS Sarimukti ini ditutup karena Kebakaran ini, mudah-mudahan ada hikmahnya bahwa masyarakat sudah mau mengolah sampah sendiri,” imbuhnya.
BACA JUGA: Pemanfaatan Lahan Pussenkav Gagal, 10.000 Ton Sampah di Kota Bandung Belum Terangkut
Sebelumnya, Dudi mencatat ada sekitar 8000 ton sampah tertumpuk di Kota Bandung pasca ditutupnya TPAS Sarimukti akibat kebakaran yang terjadi sejak tanggal 19 Agustus 2023 kemarin.
“Sudah lebih dari 8.000 ton sampah yang menumpuk di Kota Bandung. Maka untuk sampah yang haru, diharapkan masyarakat itu memilah sampahnya baik yang organik dan anorganik,” tuturnya. (San).