JABAR EKSPRES – Kabarnya, PT Pertamina (Persero) berencana menjadi sponsor bagi tim satelit Ducati, VR46 di MotoGP.
Tentu saja, komitmen finansial yang di butuhkan untuk memfasilitasi dukungan ini cukup besar mengingat tim yang di miliki oleh Valentino Rossi ini.
Lihat juga : Daftar Motor Listrik Bersubsidi Terbaru yang Dapat Dibeli dengan 1 NIK KTP
Saat ini, tim yang memiliki Mooney sebagai sponsor utama sedang berada di posisi kedua dalam klasemen sementara kategori tim.
Marco Bezzecchi menempati peringkat ketiga dalam klasemen sementara kategori pebalap dengan total 183 poin.
Sedangkan rekannya, Luca Marini, yang juga merupakan adik dari Rossi, menduduki peringkat keenam dengan akumulasi 120 poin.
Fadjar Djoko Santoso, Wakil Presiden Pertamina, mengungkapkan bahwa Pertamina Lubricants saat ini masih dalam tahap diskusi dengan VR46 untuk menjadi sponsor utama bagi tim tersebut.
Namun, ia menegaskan bahwa belum ada pengumuman resmi terkait hal ini.
Informasi juga mengindikasikan bahwa Mooney tidak akan menjadi sponsor utama untuk VR46 pada musim 2024.
Perusahaan Italia di bidang perbankan dan finansial tersebut hanya akan menjadi mitra sponsor.
Dalam dunia MotoGP, menjadi sponsor utama tim balap memerlukan biaya yang sangat besar untuk satu musim.
RTR Sponsor Marketing, sebuah agensi khusus dalam bidang sponsorship olahraga, memberikan gambaran melalui MotoGP Sponsor Calculator yang mereka ciptakan.
Melalui alat ini, terlihat secara kasar berapa biaya yang di butuhkan untuk menjadi sponsor.
Parameter yang di gunakan meliputi kelas atau kategori tim, ukuran logo, reputasi tim, posisi merek, dan faktor lainnya.
Lihat juga : Spesifikasi Honda Giorno+ Ditenagai Mesin 125 cc, Dijual Mulai dari Rp 26,8 Juta
Untuk menampilkan logo pada tim pabrikan Ducati, di perkirakan membutuhkan investasi tidak kurang dari 12 juta euro atau sekitar Rp 198 miliar.
Mengingat performa impresif tim VR46 di musim ini dan faktor-faktor lainnya. Di yakini bahwa menjadi Pertamina menjadi sponsor utama tim Vr46 ini mungkin memerlukan dana lebih dari 20 juta euro atau sekitar Rp 330 miliar untuk satu musim.
