JABAR EKSPRES – Uji emisi kendaraan adalah proses pengujian yang dilakukan untuk mengukur jumlah polutan atau gas berbahaya yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor, seperti mobil atau sepeda motor.
Uji emisi bertujuan untuk memastikan bahwa kendaraan tersebut mematuhi standar emisi yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga regulasi lingkungan.
Proses uji emisi biasanya melibatkan menghubungkan kendaraan ke peralatan pengujian yang mengukur emisi gas seperti karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), dan nitrogen oksida (NOx).
1. Karbon Monoksida (CO):
CO adalah gas beracun yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar.
BACA JUGA: Kendaraan Ini yang Akan Tidak Akan Diuji Emisi
Pengukuran kadar CO dalam gas buang kendaraan adalah salah satu faktor penilaian uji emisi.
Semakin rendah kadar CO, semakin baik kendaraan mematuhi standar emisi.
2. Hidrokarbon (HC):
HC adalah campuran senyawa organik yang juga dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna.
Pengukuran kadar HC dalam gas buang kendaraan mengindikasikan sejauh mana kendaraan dapat mengurangi emisi yang berkontribusi pada polusi udara.
3. Nitrogen Oksida (NOx):
NOx adalah senyawa nitrogen yang terbentuk saat bahan bakar terbakar pada suhu tinggi.
NOx adalah penyebab utama polusi udara dan hujan asam.
BACA JUGA: Cara Cek Kualitas Aki, Rahasia Merawat Aki Kendaraan Anda!
Pengukuran kadar NOx dalam gas buang juga menjadi faktor penting dalam uji emisi
Hasil pengujian ini memberikan informasi tentang seberapa banyak polutan yang dikeluarkan oleh kendaraan saat beroperasi.
Uji emisi memiliki tujuan utama untuk mengurangi dampak negatif polusi udara terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Dengan memastikan kendaraan mematuhi standar emisi yang ditetapkan, pemerintah dapat mengurangi polusi udara dan memberikan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat.