JABAR EKSPRES – Sebuah peristiwa pertama dan bersejarah telah terjadi di Inggris, di mana seorang kakak memberikan tindakan yang penuh kasih kepada adiknya dengan mentransplantasi rahimnya.
Seorang wanita berusia 40 tahun, yang identitasnya dirahasiakan, merasa keluarganya telah lengkap setelah melahirkan dua anak.
Lihat juga : Tiket West Java Festival 2023 Habis dalam Waktu Kurang dari 24 Jam
Dengan tulus, dia menawarkan diri untuk menyumbangkan rahimnya kepada sang adik yang berusia 34 tahun.
Operasi yang berlangsung selama sembilan jam di laksanakan di Rumah Sakit Churchill di Oxford, Inggris.
Profesor Richard Smith, seorang pemimpin klinis di lembaga amal Womb Transplant UK dan konsultan ahli bedah ginekologi di Imperial College Healthcare NHS Trust, menggambarkan pengalaman ini sebagai hal luar biasa dan sebuah pencapaian besar.
“Saya sangat gembira bahwa kami memiliki seorang pendonor yang pulih sepenuhnya setelah operasi besar ini. Dan juga sang penerima dapat menjalani terapi imunosupresifnya dengan sukses, sambil berharap untuk memiliki keturunan.” kata Dr. Richard dengan gembira.
Sementara, Isabel Quiroga, seorang ahli ginekologi yang terlibat dalam operasi ini, menambahkan bahwa ini adalah prestasi besar yang membanggakan.
Dia memiliki harapan besar bahwa wanita yang menerima transplantasi rahim ini akan dapat memiliki anak-anak banyak di masa depan.
“Saya merasa sangat bangga dengan pencapaian ini dan merasa sangat bahagia untuknya.” ungkap Isabel.
Wanita yang menerima rahim baru ini lahir dengan kondisi langka yang di kenal sebagai Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser (MRKH). Yang memengaruhi sekitar satu dari setiap 5.000 wanita.
Kondisi MRKH menyebabkan wanita memiliki rahim yang belum berkembang atau bahkan hilang serta vagina yang tidak sempurna.
Tanda pertama kondisi ini muncul ketika remaja perempuan tidak mengalami menstruasi. Meskipun demikian, indung telur mereka masih berfungsi normal dan memungkinkan untuk melakukan kehamilan melalui perawatan kesuburan.
Sebelum menerima rahim baru, wanita ini telah menjalani dua tahap stimulasi kesuburan untuk menghasilkan sel telur, di ikuti dengan injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI) untuk menciptakan embrio.
Delapan embrio mencapai tahap blastokista, menunjukkan kesuksesan dalam proses fertilisasi in vitro (IVF). Dan mereka telah di bekukan saat pasien menjalani perawatan di Klinik Fertilitas Lister di pusat London akhir tahun ini.