JABAR EKSPRES – Publik dibuat heboh dengan sebuah foto yang beredar di media, dimana terdapat puluhan buaya yang bertumpuk-tumpuk disebuah lubang berbentuk kotak yang ternyata berada di samping rumah di tengah pemukiman warga Desa Terusan Laut, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
Ternyata bukan hanya satu lokasi yang dijadikan penangkaran buaya ilegal, tetapi ada 3 lokasi yang berhasil di ungkap oleh pihak polisi. 3 lokasi pemeriharaan buaya tersebut berada di samping rumah Amrun (73), Sukarni (48), dan Supratman (43).
Aktifitas ilegal memelihara buaya di pemukiman warga ini ternyata sudah berjalan sejak 2014 lalu, atau sekitar 9 tahun.
Dengan jumlah buaya yang berbeda-beda, terakhir saat di sita dari lokasi ditemukan ada 11 ekor yang dipelihara oleh Sukarni dan13 ekor dipelihara Amrun yang berada di Dusun II. Sedangkan Supratman yang berbeda Dusun yakni di Dusun III memelihara 34 ekor.
Ketiga pemelihara buaya tersebut kini sudah ditetapkan menjadi tersangka dan ditangkap Polda Sumsel untuk dimintai keterangan guna pendalaman kasus tersebut dan mempertanggung jawabkan perbuatannya karena sudah membuat warga sekitarnya merasa resah.
Baca juga :Mengerikan! Buaya Menerkam Seorang Wanita di India Hingga Meninggal
Ketiganya ditangkap pada Kamis (24/8) lalu, dan seluruh buaya yang dipelihara berhasil disita Polda Sumsel yang bekerja sama dengan BKSDA Sumsel.
Dari hasil pemeriksaan terhadap salah satu tersangka, Sukarni, diketahui bahwa buaya-buaya yang dipeliharanya bukanlah miliknya, melainkan merupakan titipan dari seseorang bernama Budiman.
Sukarni mengaku awalnya dia mendapat titipan buaya sebanyak 50 ekor, dari jasa penitipannya tersebut dia mendapatkan bayaran sejumlah uang karena telah menyediakan tempat untuk menangkar buaya-buaya muara tersebut.
“Dapat uang Rp 3 juta dari PD (Perusahaan Dagang) Pak Budiman karena menyediakan tempat, hanya satu kali itu,” kata Sukarni.
Namun Sukarni mengaku hanya sekali mendapatkan uang dari Budiman, dan Budiman juga sempat mengambil buaya sebanyak 39 ekor dan menyisakan 11 ekor di tempatnya. Namun setelah itu dia mendapat kabar bahwa Budiman Meninggal.
Sejak itu mereka tidak lagi menerima uang, namun tetap memelihara buaya yang tersisa, bahkan kini jumlahnya berbeda-beda di tiga lokasi tersebut.