Berkat Program OPOP Ridwan Kamil, Produksi Lampu Limar Pondok Pesantren di Bandung Meningkat

“Jadi semacam ekskul untuk para santri. Mereka merakit Lampu Limar,” tutur Asep.

Asep melanjutkan, pihaknya bergabung dengan Program OPOP dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar pada 2019 lalu. Ia berkesempatan untuk menjadikan Lampu Limar sebagai produk unggulan ponpes.

Ternyata suntikan permodalan dari program OPOP itu berdampak postif terhadap usaha Lampu Limar.

“Yang terlihat jelas adalah produksi kami meningkat. Dari sepekan hanya 5 paket, sekarang bisa sampai 12 paket,” katanya.

Hal itu tentu bukan tanpa alasan. Suntikan dana dari program OPOP itu dibelanjakan sejumlah perlengkapan produksi. Misalnya dari solder dan beberapa perangkat lain. Sehingga produktifitas bisa meningkat.

Manfaat lain yang didapat Ponpes karena bergabung dalam Program OPOP itu adalah peningkatan branding. Baik dari sisi Lampu Limar secara khusus ataupun branding ponpes secara umum.

“Makin terkenal, bahkan kami sering jadi langganan para siswa SMK untuk praktek lapangan,” terang Asep.

Saat ini Lampu Limar hasil produksi Ponpes di Kecamatan Batununggal itu telah beredar di sejumlah daerah di Indonesia. Khususnya memang kampung – kampung yang belum terjangkau listrik.

“Kami pernah yang terjauh itu di Raja Ampat,” cetus Asep.

OPOP sendiri adalah program yang digagas Gubernur Ridwan Kamil untuk mendongkrak ekonomi keumatan.

“Sebanyak 5.018 bisnis lahir dari OPOP,” kata Ridwan Kamil, Kickoff West Java Festival 2023 pada Sabtu, (19/8) lalu.

Jika dirincikan, ada 2.844  pesantren  telah bergabung dalam program peningkatan ekonomi pesantren melalui unit – unit usaha itu hingga 2022. Kemudian, pada 2023 ini telah menyusul 2.174 pesantren. Sehingga totalnya ada 5.018 bisnis baru dari program itu.

Bonus demografi banyaknya penduduk muslim dan berkembangnya pesantren di Jabar jadi pertimbangan peluncuran program.

“Jabar itu penduduk muslimnya terbesar, pesantren jumlahnya juga terbanyak. Jadi dihadirkan ekonomi keumatan,” sambung pria yang akrab dipanggil Kang Emil itu.

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) 2022, Jumlah penduduk beragama Islam di Indonesia ada 241,7 juta jiwa. Jumlah itu setara 87,02 persen populasi di tanah air. Kemudian, penduduk muslim itu 48,03 juta jiwanya berada di Provinsi Jabar. Baru disusul Provinsi Jatim dan Jateng.

Tinggalkan Balasan