Kawasan Rebana Menjadi Pusat Penggerak Ekonomi serta Peluang Investasi

Nining mengungkapkan, “Kami melihat bahwa saat ini terjadi peningkatan yang signifikan, baik dari segi ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja serta peningkatan kualitas SDM. Kualitas SDM akan semakin berkembang dengan keberadaan kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Politeknik Manufaktur (Polman) Cirebon yang menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan Rebana.”

Apabila rencana ini berjalan lancar, diperkirakan Kawasan Rebana dapat menyerap sekitar 4,49 juta tenaga kerja pada tahun 2030.

Pertumbuhan ekonomi di Jabar juga diperkirakan akan mencapai 7,16 persen dan investasi diperkirakan akan meningkat sebesar 7,7 persen dari kondisi saat ini.

Selain dari minat investor yang berinvestasi di Rebana, pemerintah juga berkomitmen untuk mendukung pembangunan 81 infrastruktur dasar di kawasan ini dengan total proyek senilai Rp 234,59 triliun.

Prioritas utama adalah menyelesaikan 37 proyek senilai Rp 30,9 triliun pada tahun 2024. Sisanya diharapkan dapat selesai hingga tahun 2030, termasuk pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Cirebon Raya, Tol Cipali Exit Patimban Subang, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Wado.

Nining menambahkan, “Dari proyek-proyek ini, dua di antaranya sudah selesai, sembilan proyek sedang dalam tahap konstruksi, sembilan lainnya siap untuk dibangun, dan 15 proyek masih dalam tahap perencanaan. Jika semua proyek ini selesai, investor diharapkan akan berbondong-bondong menuju Rebana.”

Dalam rangka mencapai tujuan bersama, DPMPTSP Jabar telah melakukan roadshow dengan tujuh kepala daerah di wilayah Rebana.

Selain itu, DPMPTSP Jabar juga telah mengadakan business matching dalam forum industri Jabar dan West Java Investor Summit (WJIS). Acara WJIS dijadwalkan akan diadakan pada Agustus 2023.

Nining menyimpulkan, “Salah satu cara kami untuk menarik investor adalah melalui WJIS. Acara ini akan diselenggarakan pada tanggal 9 Agustus 2023.”

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan