JABAR EKSPRES- Kawasan Metropolitan Rebana diharapkan menjadi pusat penggerak ekonomi serta peluang investasi yang luas di Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Nining Yuliastiani, Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jabar, menjelaskan bahwa peresmian Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) pada 11 Juli 2023 dan rencana operasional Bandara Internasional Kertajati pada Oktober 2023 bertujuan untuk mempermudah akses transportasi menuju kawasan industri Rebana.
Nining menyatakan, “Dengan adanya akses jalan nasional, provinsi, jalan tol, transportasi udara, dan laut melalui Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, kawasan industri Rebana di Jabar akan menjadi daya tarik bagi para investor.”
Rebana Metropolitan adalah area industri dan perkotaan baru di Jabar yang mencakup tujuh daerah, termasuk Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, Kuningan, dan Kota Cirebon.
BACA JUGA : Ridwan Kamil Lakukan Transformasi Ekonomi Jawa Barat dengan Pengembangan Kawasan Rebana
Nining menjelaskan, “Tidak hanya diberdayakan oleh tujuh kabupaten atau kota dengan regulasi yang komprehensif, Rebana juga memiliki dukungan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Daerah dan infrastruktur yang solid. Secara keseluruhan, Rebana adalah kawasan yang sangat komprehensif.”
Saat ini, sudah ada 28 industri yang beroperasi dan tujuh rencana investasi yang sedang dalam proses pengerjaan. Kedua jenis ini diharapkan dapat beroperasi sepenuhnya pada tahun 2024.
Selain itu, ada 11 industri lain yang sedang direncanakan dan telah memiliki lahan di Kota dan Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Subang.
Selain fokus pada pembangunan industri manufaktur, perkembangan kawasan Rebana juga akan melibatkan sektor pendukung lainnya, seperti akomodasi dan rekreasi yang sesuai dengan karakteristik dan potensi tiap daerah yang memiliki Kawasan Peruntukan Industri (KPI).
Salah satunya adalah Kabupaten Kuningan yang akan menjadi pusat industri wisata di kawasan Rebana di masa mendatang.
Meski begitu, Nining mengakui bahwa mayoritas KPI terletak di Indramayu. Namun, terdapat tantangan-tantangan yang perlu diatasi di Indramayu dan wilayah sekitarnya, seperti peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), mengurangi kemiskinan, dan menurunkan angka pengangguran.
BACA JUGA : Tak Kunjung Padam, Ridwan Kamil Sebut Basarnas dan BNPB akan Gunakan Water Boming di TPAS Sarimukti