Apakah Uang Bisa Membuat Kita Bahagia? Berikut Penjelasannya

Apakah Stres Mempengaruhi Kebahagiaan?

Beberapa orang dengan gaji lebih tinggi mungkin tidak dapat menikmati kesenangan kecil dalam hidup karena pekerjaan yang penuh tekanan dan menyita waktu.

Survei LinkedIn pada tahun 2018 menemukan bahwa karyawan di AS yang berpenghasilan lebih banyak mengalami tingkat stres yang jauh lebih tinggi  hingga 68% lebih tinggi bagi mereka yang berpenghasilan tertinggi yang menerima lebih dari 200 USD.

Meskipun pendapatan yang lebih tinggi dapat membeli kesenangan seperti liburan dan makan di luar. Stres dapat memainkan peran penting dalam kebahagiaan seseorang secara keseluruhan.

Apa ilmu di balik ini?

Kaitan antara uang dan kebahagiaan bukan sekadar perasaan atau persepsi. Ada ilmu pengetahuan di balik fenomena ini.

Dari perspektif ilmu saraf, kurangnya uang dan sumber daya mengirimkan sinyal ke otak kita bahwa ada ancaman terhadap kelangsungan hidup kita.

Faktanya, kemiskinan dapat mempengaruhi fungsi kognitif seseorang, mengubah cara berpikir mereka dan mengurangi kinerja memori verbal dan kecepatan pemrosesan, menurut sebuah artikel tahun 2013 yang diterbitkan dalam jurnal Science.

Bisakah Kita Bahagia Tanpa Uang?

Jika uang tidak bisa membeli kebahagiaan, bagaimana orang bisa puas dengan apa yang mereka miliki, berapa pun pendapatannya?

Ketika kita tidak menyamakan uang dan benda dengan nilai kita, kita menemukan kebahagiaan dalam hal-hal yang tidak bisa dibeli dengan uang, seperti waktu dan pengalaman berkualitas dengan diri kita sendiri.

Milana Perepyolkina, penulis dua buku terlaris internasional tentang kebahagiaan, mengatakan bahwa orang mengacaukan kegembiraan dengan kebahagiaan, yang berarti korelasi antara gaji dan kesejahteraan emosional bisa saja salah.

Hidup dalam kondisi yang sangat miskin, seperti di tenda plastik sementara dengan semua barang dalam satu tas, Anda melihat senyum cerah dan bahagia.

Bagaimana seseorang yang hampir tidak punya apa-apa bisa begitu bahagia? Itu karena mereka bersyukur untuk apa yang mereka miliki, seperti kehidupan mereka, keluarga mereka dan komunitas mereka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan