JABAR EKSPRES – Dago Elos sempat trending di media sosial, hal itu disebabkan oleh kerusuhan yang terjadi pada Senin, 14 Agustus 2023 malam hari. Seperti diketahui bahwa Dago Elos merupakan salah satu daerah di Kota Bandung, Jawa Barat.
Nama Dago Elos semkain menjadi sorotan lantaran terseret sengketa tanah yang melibatkan keluarga Muller dan warga setempat. Polemik ini sudah mencuat pada tahun 2022 lalu, namun hingga saat ini belum menemui titik terang.
BACA JUGA: Soal Gugatan Keluarga Muller Terkait Sengketa Tanah Dago Elos, sang Kuasa Hukum: Berdasarkan Hukum adalah Sah
Sebagai informasi, lahan seluas 6,3 hektar di Dago Elos diklaim sebagai hak waris keluarga Muller. Sehingga, warga pun merasa geram lantaran mereka tidak terima hal tersebut dan hingga kini tengah memperjuangkan tempat tinggal mereka.
Pada awalnya, warga Dago Elos menggelar unjuk rasa karena ingin memperjuangkan hak lahan temoat tinggal mereka yang telah ditempati sejak puluhan tahun, yang kini digugat keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha. Warga pun telah melaporkan sengketa tanah tersenbut kepada Polrestabes Bandung.
BACA JUGA: Soroti Kerusuhan Dago Elos, Kuasa Hukum Keluarga Muller Sempat Buka Suara Singgung Soal Tindakan Destruktif
Tidak hanya itu, warga juga ingin membuat pelaporan kasus dugaan pemalsuan data dan dugaan penipuan tanah terhadap pihak keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha. Akhirnya, warga melakukan demonstrasi dan memblokade jalan raya saat malam hari hingga kerusuhan pun terjadi.
Sementara itu, kerusuhan di Dago Elos terjadi sekira pukul 22.45 WIB, kondisi malam di wilayah itu pun mencekam. Petugas kepolisian pun melepaskan gas air mata untuk membubarkan aksi warga dan menurunkan mobil water cannon.
Namun, hingga kasus ini mencuat dan masih bergulir sampai saat ini, tak sedikit ornag yang mempertanyakan apa itu Dago Elos?
Dikutip JabarEkspres.com dari berbagai sumber pada Senin, 21 Agustus 2023, Dago Elos merupakan area perkampungan yang berlokasi di tepi utara Kota Bandung. Terdapat ratusan warga yang bermukim di perkampungan tersebut. Kawasan tersebut mulai banyak dihuni tahun 1980-an. Tahap selanjutnya, banyak pedagang Pasar Simpang Dago dialihkan ke area ini pada 1990-an.