BANDUNG, JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, ancaman kekeringan akibat suhu panas akan mengalami puncaknya di Bulan Agustus 2023 ini.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat (Jabar) Rakhmat Prasetia mengungkapkan, hal itu dikarenakan adanya fenomena El Nino sedang yang saat ini tengah terjadi di sebagian wilayah Indonesia termasuk Jabar.
“Jadi selain kemarau nya yang normal, di tambah memang sekarang kondisi El Nino nya dalam kategori sedang. Sehingga suhu berdasarkan prediksi kami, di Interval sekitar 33 – 34 derajat. Tapi setiap daerah di Jabar beda-beda (suhu cuacanya),” katanya saat dikonfirmasi, Senin (21/8).
Rakhmat menambahkan, saat ini BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini dengan status awas, siaga, hingga waspada kepada beberapa daerah di Jabar yang diprediksi akan mendapatkan ancaman kekeringan.
BACA JUGA: Dampak Urbanisasi, Pedesaan Lebih Minim Hujan Dibanding Perkotaan Saat Musim Kemarau
“Peringatan dini kekeringan Meteorologis di beberapa wilayah Jabar ini berdasarkan perkiraan kami di tanggal 21 -31 Agustus 2023, ada beberapa wilayah seperti Kabupaten Bandung Barat (KBB) dalam status awas, sebagian besar wilayah Karawang, Subang, hingga Pangandaran status siaga, dan Bekasi, Cianjur utara hingga Indramayu dalam status siaga,” ujarnya
Sehingga dengan adanya hal tersebut, Rakhmat meminta kepada masyarakat untuk waspada terhadap ancaman kekeringan tersebut.
Dikonfirmasi terpisah, dalam menindak lanjuti peringatan dini dari BMKG, Gubernur Jabar Ridwan Kamil telah menyiagakan sejumlah pihak untuk mengantisipasi ancaman kekeringan tersebut.
“Sudah disiagakan. Dan Insyaallah menurut BMKG di Oktober (2023) awan-awan mulai banyak. Jadi kita berharap bulan ini (Agustus) terakhir dari kekeringan dan mulai lah musim hujan,” tutur Emil sapaan akrabnya saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (21/8).
BACA JUGA: Kenapa Bandung Dingin Saat Musim Kemarau? Ternyata Ini Faktornya!