Jokowi Ingatkan Tentang Persatuan Jelang Pemilu 2024

JABAR EKSPRES- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menegaskan betapa pentingnya bagi masyarakat untuk menjaga kesatuan dan solidaritas, terutama di tengah dinamika politik yang mulai memanas.

Ini ditekankan mengingat Indonesia juga dihadapkan pada berbagai tantangan global yang kompleks. Presiden Jokowi menjelaskan dalam pidato pembukaannya pada rakornas GAMKI di Kota Medan, yang diunggah melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam pandangan Jokowi, situasi saat ini juga harus diperhatikan. Ia mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada 96 negara yang terpaksa menjadi penerima bantuan dari IMF.

BACA JUGA : Erick Thohir Tegaskan, Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia Basket 2023

Pernyataan ini merupakan bagian dari pidato Jokowi, di mana ia berbicara tentang betapa pentingnya menjaga kerjasama dan persahabatan di tengah persaingan politik.

Ia menunjukkan keprihatinannya mengenai banyaknya negara yang menghadapi kesulitan ekonomi di tengah kondisi global yang tidak pasti.

“Saat ini saja, kita melihat 96 negara menjadi pasien IMF. Ini adalah kenyataan yang mengerikan. Oleh karena itu, meskipun kita sedang dalam suasana politik yang kompetitif, kita harus tetap mengingat bahwa teman tetaplah teman.

Dalam hal balapan atau persaingan, tidak masalah, namun penting untuk menjaga sportivitas. Kita tidak boleh saling menyikut atau bahkan saling menjatuhkan,” ujar Presiden Jokowi dalam kutipan dari pernyataannya pada hari Minggu (20/8/2023).

Presiden Jokowi menggarisbawahi bahwa kesatuan tidak hanya berarti menghindari pertikaian, tetapi juga mengarah pada sinergi bersama dalam mewujudkan visi Indonesia Maju.

Selain itu, beliau menegaskan perlunya persatuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global yang melanda.

BACA JUGA : Survei IPI Terbaru Unggulkan Ganjar Pranowo, Anies Terakhir

Dalam hal ini, Jokowi mengangkat contoh situasi ekonomi di Uni Eropa yang tengah mengalami kesulitan dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang menantang.

Ia mengajukan pertanyaan, bagaimana pemimpin bisa menangani masalah besar jika masyarakat tidak bersatu dan kompak.

Untuk itu, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa budaya gotong royong dan persaudaraan harus ditekankan kembali dalam masyarakat. Meskipun persaingan politik tak terhindarkan, Jokowi berharap agar persatuan tetap dijaga setelah pelaksanaan pemilihan umum.

Tinggalkan Balasan