Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme Pada Milenial, Pemuda/i Dusun Manis Geresik Kuningan Gelar Kegiatan Bertema “Ngarumat Budaya di Nagara Merdeka Nyaeta Indonesia”

JABAR EKSPRES – Sambut peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 tahun 2023, Pemuda/i Dusun Manis Desa Geresik Kuningan gelar kegiatan bertema “Ngarumat Budaya di Nagara Merdeka Nyaeta Indonesia”.

Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, pada Rabu-Kamis, tanggal 16-17 Agustus 2023 yang berlokasi di Posyandu Dusun Manis Desa Geresik Kecamatan Ciawigebang Kuningan.

Baca Juga: Rangkaian Acara Upacara 17 Agustus 2023 di Istana Negara Jakarta Pusat!

Pada hari pertama kegiatan, dimeriahkan dengan penyalaan 78 obor di tepi jalan utama blok Cidulang. Selanjutnya, dimeriahkan juga oleh penampilan tarawangsa Chandra Jaya untuk memperkenalkan kesenian Sunda kepada para milenial.

Puncak acaranya Kamis, tanggal 17 Agustus 2023 diadakan berbagai perlombaan yang seru, dan pawai kemerdekaan dengan pakaian adat. Diiringi oleh marching band MTS Amanah Geresik, serta tasyakuran dan doa bersama yang dimulai dari pagi hingga malam hari, di halaman posyandu dusun.

Kegiatan tersebut tambah semarak dengan gelaran bazar pasar rakyat. Diprioritaskan bagi pedagang kaki lima Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sekitar Dusun Manis yang digelar sejak tanggal 14 Agustus 2023 dengan stand yang telah disediakan panitia.

Ketua pelaksana Refy Fadlurohman mengatakan, 17 Agustus merupakan hari bersejarah bangsa Indonesia, dimana setiap tanggal tersebut, rakyat Indonesia memperingati kemerdekaan Indonesia.

“Dengan semangat patriotisme, menjadikan kita manusia yang mempunyai jiwa Nasionalisme dan kecintaan terhadap Tanah Air,” ujar Refy, Kamis (17/8).

Kata Refy, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengajak seluruh warga untuk mengingat jasa-jasa para pahlawan, mempererat tali silaturahmi antar sesama warga, dan meningkatkan semangat juang dalam meraih prestasi bagi anak-anak remaja hingga dewasa.

“Selain itu, memupuk jiwa sportivitas dalam berlomba dan memupuk semangat kebangsaan antar generasi untuk memperkuat ketahanan nasional menghadapi tantangan global,” tambahnya.

Refy menegaskan, salah satu faktor budaya lokal dilupakan karena kurangnya generasi muda yang meneruskan, serta berminat untuk mempelajarinya.

“Kalau bukan kita yang meneruskan dan melestarikannya mau siapa lagi. Karena itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengingat dan meningkatkan minat para kaum milenial tentang upaya melestarikan budaya Indonesia di gempuran era digitalisasi,” tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan