JABAR EKSPRES – Tesla tengah memberikan penawaran diskon yang cukup besar untuk kendaraan listriknya di pasar China.
Tindakan ini di ambil sebagai respons terhadap persaingan yang semakin ketat di China, yang notabene merupakan salah satu pasar utama bagi perusahaan tersebut.
Berdasarkan laporan yang di terima pada Jumat (18/8/2023). Tesla menurunkan harga jual mobil Model X menjadi 836.900 yuan, setara dengan sekitar Rp 1.777.589.678.
Lihat juga : Promo Mobil Besar-Besaran di GIIAS 2023, Diskon hingga Rp 80 Juta
Harga ini mengalami penurunan dari sebelumnya yang mencapai 898.900 yuan atau setara dengan Rp 1.909.278.721.
Dengan perhitungan sederhana, diskon yang di berikan mencapai kisaran Rp 120 jutaan.
Sementara itu, Model S juga mengalami penurunan harga menjadi 754.900 yuan atau sekitar Rp 1.603.420.298. Dari harga sebelumnya yang mencapai 808.900 yuan atau setara dengan Rp 1.718.117.207.
Artinya, diskon untuk Model S mencapai sekitar Rp 110 jutaan. Rencananya, Tesla juga akan melanjutkan diskon untuk Model Y dan Model 3 di China minggu ini.
Di Amerika Serikat, Tesla telah merilis versi lebih terjangkau dari Model S dan Model X. Meskipun versi tersebut memiliki keterbatasan jangkauan akibat pembatasan perangkat lunak.
Tesla sedang berupaya keras untuk merebut pangsa pasar dan meningkatkan penjualan mobilnya dengan mengorbankan marjin keuntungan.
Pada laporan pendapatan kuartal Juni, perusahaan ini mencatat margin operasional sebesar 9,6%, angka terendah dalam setidaknya lima kuartal terakhir.
Aksi diskon yang terus berlangsung ini membuat para pemegang saham Tesla menjadi khawatir bahwa marjin keuntungan akan tergerus dengan cukup signifikan.
Saham Tesla mengalami penurunan pada perdagangan pagi hari Rabu di Amerika Serikat setelah sebelumnya turun hampir 3% pada hari Selasa.
Tindakan diskon yang diterapkan Tesla juga memicu kekhawatiran akan munculnya perang harga di pasar China. Yang berpotensi merugikan pelaku usaha yang lebih kecil.
Perusahaan-perusahaan pemula di Cina yang bergerak di bidang kendaraan listrik seperti Xpeng, Nio, dan Li Auto juga mengalami penurunan harga saham di pasar modal Amerika Serikat.
Penurunan harga yang diambil oleh Tesla sejalan dengan kondisi ekonomi China yang masih dalam tahap pemulihan pasca pembatasan ketat akibat pandemi Covid-19.