146 Orang Ditangkap dalam Kerusuhan di Pakistan, Buntut Perusakan Al-Qur’an Hingga Penyerangan terhadap Gereja

JABAR EKSPRES – Sebagai imbas dari kerusuhan di Pakistan, Otoritas Pakistan dengan tegas telah memulai penyelidikan terhadap serangan brutal yang terjadi di provinsi Punjab berupa aksi pembakaran gereja.

Sehari setelah peristiwa mengerikan tersebut, 146 orang telah ditangkap oleh pihak berwenang dari kerusuhan di Pakistan ini.

Massa Muslim dikabarkan membakar lima gereja dan menyerang puluhan rumah milik komunitas Kristen setempat, mengklaim bahwa tindakan ini dilakukan sebagai respons terhadap klaim penistaan agama.

Berdasarkan laporan lokal, insiden ini bermula ketika halaman-halaman Al-Qur’an yang robek dengan konten yang diduga mengandung penistaan agama ditemukan di sekitar daerah Isa Nagri, sebuah koloni Kristen di Jaranwala.

BACA JUGA: Tentara Israel Kembali Menembak Warga Palestina hingga Tewas dalam Bentrokan di Tepi Barat

“Kami melanjutkan operasi kami untuk menahan orang lain yang terlibat,” kata Inspektur Jenderal Polisi Punjab Usman Anwar pada hari Kamis, sehari setelah ratusan orang mengamuk menyerang properti dan tempat ibadah Kristen di kota Jaranwala di distrik Faisalabad, dikutip oleh JabarEkspres.com dari Aljazeera.

Kejadian ini memicu salah satu gelombang kekerasan terparah yang pernah dialami oleh komunitas minoritas dalam beberapa tahun terakhir.

Gereja Salvation Army yang berlokasi di Jaranwala menjadi salah satu dari lima gereja yang mengalami kerusakan serius.

Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan sekelompok pria yang naik ke atap gereja, yang merupakan salah satu yang terbesar di kota tersebut.

BACA JUGA: Banjir dan Tanah Longsor di India Telah Menewaskan 66 Orang

Mereka melakukan serangan terhadap fasad depan gereja dan berusaha untuk menghapuskan salib yang berada di atasnya.

Beberapa video yang diduga diambil secara diam-diam menampilkan petugas polisi yang berdiri di tengah kerumunan penonton sementara para penyerang terus melancarkan aksinya terhadap gereja.

Serangan ini tidak hanya terbatas pada gereja-gereja, namun juga merambah rumah-rumah, bisnis, dan kuburan yang dimiliki oleh komunitas Kristen. Kekerasan ini telah melanda kota dengan populasi sekitar 230.000 jiwa.

Untuk meredam gelombang kekerasan yang meluas, ribuan personel polisi tambahan dan pasukan paramiliter telah dikerahkan ke daerah tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan